Jakarta (ANTARA) - Kabar duka datang dari cabang olahraga akuatik yang baru saja kehilangan salah seorang legenda loncat indah, yaitu Lanny Gumulya Kartadinata. Sang Legenda berpulang pada Kamis (29/2) malam pukul 21.04 WIB, dan rencananya akan dikremasi pada Senin (4/3).
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman turut berduka atas meninggalnya legenda olahraga Indonesia tersebut.
"Saya Ketum KONI Pusat menyampaikan rasa turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Ibu Lanny Gumulya Kartadinata, legenda loncat indah Indonesia. Semoga mendiang mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," kata Marciano dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
"Selamat jalan patriot olahraga Indonesia, perjuanganmu mengharumkan nama bangsa dan negara melalui olahraga di kancah dunia akan kami lanjutkan."
Mendiang Lanny Gumulya merupakan peraih medali emas loncat indah Asian Games 1962 Jakarta. Hingga saat ini ia merupakan satu-satunya atlet loncat indah Indonesia peraih medali emas sejak Asian Games 1962.
Nama Gumulya sendiri merupakan penghormatan dari Presiden Soekarno saat berkunjung ke Training Center Bandung. Gumulya merupakan singkatan dari Goei yang Mulya. Nama Legenda loncat indah kebanggaan Indonesia adalah Goei Giok Lan.
Baca juga: China sapu bersih emas loncat indah pada Kejuaran Dunia Akuatik
Baca juga: Atlet Gladies Lariesa petik pelajaran berharga Kejuaraan Dunia FINA
Lanny Gumulya turut menjadi pembawa obor Asian Games ke-18 pada 2018 di Jakarta, tepatnya di Gelora Bung Karno (GBK), tempat yang sama kala ia mempersembahkan emas untuk Indonesia pada Asian Games ke-4 pada 1962.
Ketum KONI Pusat berharap akan ada atlet-atlet loncat indah binaan Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) yang mampu meraih emas di kancah Asia bahkan Olimpiade.