Moskow (ANTARA) - Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada Jumat menyatakan Indeks Harga Pangan Utama, yang melacak perubahan bulanan harga lima kelompok makanan utama, meningkat pada Maret setelah tujuh bulan mengalami penurunan.
FAO menyatakan Indeks Harga Pangan Utama mencapai 118,3 poin pada Maret 2024, naik 1,3 poin (1,1 persen) dari tingkat revisinya pada bulan Februari, seiring kenaikan indeks harga minyak nabati, produk susu dan daging sedikit lebih besar dibandingkan penurunan indeks harga gula dan sereal.
Indeks tersebut, meskipun mencatat kenaikan pertama pada Maret menyusul tren penurunan selama tujuh bulan, turun 9,9 poin (7,7 persen) dari nilainya yang serupa tahun lalu, demikian FAO dalam laporan bulanannya.
Indeks Harga Minyak Nabati adalah indeks makanan yang mengalami kenaikan terbesar, naik sebesar 9,7 poin persentase (atau 8 persen) hingga 130,6 poin dibandingkan bulan Februari, menurut FAO.
FAO menambahkan bahwa harga minyak sawit, kedelai, bunga matahari, dan minyak lobak adalah yang paling meningkat. Kemudian, Indeks Harga Susu FAO rata-rata mencapai 124,2 poin pada bulan Maret naik 3,5 poin (2,9 persen) dari bulan Februari, yang menandai kenaikan bulanan keenam berturut-turut, namun tetap 11,1 poin (8,2 persen) di bawah nilainya pada bulan yang sama tahun lalu.
Pada Maret, harga keju dunia mengalami peningkatan terbesar, yang mencerminkan permintaan impor yang stabil dari Asia. Penjualan internal keju yang lebih tinggi di Eropa Barat mengarah pada penurunan produksi pada musim semi, dan secara musiman di Oseania, menurut badan pangan tersebut. Indeks Harga Daging meningkat sebesar 1,9 poin (1,7 persen) pada bulan mencapai 113,0 poin.
FAO menambahkan terjadi peningkatan harga daging unggas dunia yang didorong stabilnya permintaan di negara-negara pengimpor. Serta, tingginya pasokan akibat berkurangnya jumlah unggas akibat wabah influenza di negara-negara produsen.
Indeks Harga Sereal FAO rata-rata sebesar 110,8 poin pada Maret, turun 3,0 poin (2,6 persen) dari bulan Februari dan 27,7 poin (20,0 persen) di bawah nilai produknya pada Maret 2023.
Baca juga: Kodim 1606/Bima buka pasar murah jaga stabilitas harga bahan pokok
Baca juga: Mendag: Harga pangan alami penurunan jelang Lebaran
Harga ekspor gandum global menurun selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Maret, sebagian besar disebabkan oleh persaingan ekspor yang kuat terus berlanjut di antara Uni Eropa, Federasi Rusia, dan Amerika Serikat.
Indeks Harga Gula, turun sebesar 7,6 poin (5,4 persen) pada Maret setelah kenaikan dua bulan dan mencapai 133,1 poin. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh revisi perkiraan produksi gula India tahun 2023-2024, laju panen gula yang lebih baik di Thailand, dan besarnya ekspor dari Brasil.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita Terkait
Cabai rawit merah naik Rp3.050 menjadi Rp41.580 per kg
Selasa, 26 November 2024 7:24
Harga pangan hari ini, bawang merah naik jadi Rp36.410 per kg
Senin, 11 November 2024 10:05
Harga pangan hari ini, telur ayam naik jadi Rp28.700 per kg
Kamis, 7 November 2024 9:49
Daftar harga pangan hari ini, bawang merah naik menjadi Rp35.290 per kg
Rabu, 6 November 2024 9:27
Senin, Harga cabai rawit naik menjadi Rp43.940 per kg
Senin, 4 November 2024 8:31
Harga pangan hari ini, bawang merah naik menjadi Rp32.240 per kg
Jumat, 1 November 2024 9:46
Harga pangan hari ini naik, daging ayam Rp36.030 per kg
Selasa, 15 Oktober 2024 9:24
Harga cabai rawit naik jadi Rp48.670 per kg
Minggu, 13 Oktober 2024 16:45