Indonesia memaparkan pentingnya INSW di sidang FAL London

id Indonesia,INSW,IMO,FAL,London,Inggris

Indonesia memaparkan pentingnya INSW di sidang FAL London

Delegasi Indonesia dalam sidang 48th Facilitation Committee Meeting (FAL ke-48) resmi digelar oleh Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO) pada tanggal 8-12 April 2024 di Markas Besar IMO di London, Inggris, Selasa (9/4/2024) waktu setempat. ANTARA/HO-Humas Kemenhub

Jakarta (ANTARA) - Delegasi Indonesia memaparkan mengenai pentingnya Indonesia National Single Window (INSW) sebagai salah satu upaya membantu jalannya arus logistik yang efisien dalam sidang 48th Facilitation Committee Meeting (FAL ke-48) yang digelar di London, Inggris.
 

"Dengan adanya harmonisasi dan standardisasi antar kementerian/lembaga, Indonesia memaparkan NSW secara komprehensif untuk menunjukkan kepada negara anggota IMO lainnya bahwa INSW ini sangat membantu jalannya arus logistik yang efisien," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Capt Hendri Ginting dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Sidang 48th Facilitation Committee Meeting (FAL ke-48) resmi digelar oleh Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO) pada tanggal 8-12 April 2024 di Markas Besar IMO di London.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub sebagai Maritime Administration menjadi penanggung jawab pelaksanaan kegiatan dan administrasi Pemerintah pada Organisasi Maritim Internasional dan/atau lembaga internasional di bidang pelayaran lainnya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana tertulis pada pasal 45 Perpres 23/2022.

Ginting menjelaskan bahwa INSW dimaksudkan untuk mendukung penyederhanaan tata niaga ekspor-impor, integrasi proses bisnis, perizinan berusaha, peningkatan pengawasan PNBP, hingga billing system pada titik temu antarmoda transportasi seperti pelabuhan serta diharapkan nantinya dapat mencakup seluruh proses sepanjang rantai pasok (supply chain).

“INSW ini turut mendukung pengembangan ekosistem logistik nasional,” ucap Ginting.

Menurut Ginting hal itu sangat penting sebab sudah 264 wilayah kantor pelabuhan di Indonesia yang telah menerapkan Inaportnet sebagai salah satu bagian penting dalam pembangunan Maritime Single Window yang terintegrasi dalam sistem INSW, khususnya SSm Pengangkut di tahun 2024.

Dia menjelaskan penerapan Inaportnet di pelabuhan merupakan komitmen Indonesia untuk menerapkan sistem online guna mempermudah kegiatan layanan kedatangan dan/atau keberangkatan sarana pengangkut termasuk bongkar/muat barang di pelabuhan.

Namun demikian, hal ini perlu terus ditingkatkan dan diperluas agar dapat dicapai harmonisasi sistem di antara seluruh institusi di semua negara, sehingga selayaknya mendapat perhatian yang serius dari semua pemangku kepentingan di pelabuhan.
 

Sementara itu, Atase Perhubungan pada KBRI London Barkah Bayu Mirajaya menambahkan keterlibatan Indonesia dalam sidang IMO FAL ke-48 sangat penting, mengingat luasnya perairan Indonesia serta banyaknya kapal-kapal domestik dan dari seluruh dunia yang singgah dengan membawa muatan kontainer dan kargo lainnya

“Di mana terhadap kapal-kapal tersebut dan pelabuhan di Indonesia akan berlaku peraturan internasional yang dibahas dalam forum FAL tersebut,” kata Barkah.

Menurur Barkah keterlibatan aktif delegasi RI yang berkesinambungan dalam sidang-sidang IMO serta working group-nya merupakan salah satu cara mempromosikan Indonesia terutama dalam rangka merealisasikan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Baca juga: Hipmi mengharapkan Presiden buka akses seluruh atase perdagangan
Baca juga: Mendag meminta perwakilan perdagangan RI tingkatkan ekspor

“Selain itu, hal ini merupakan bentuk peran aktif Indonesia sebagai salah satu anggota Dewan (Council) IMO,” ucap Barkah.

Delegasi Indonesia yang hadir pada sidang IMO FAL ke-48 sebagai bentuk kolaborasi antar kementerian/lembaga dalam penerapan Maritime Single Window di Indonesia terdiri dari perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Rifanie Komara mewakili Ditjen Hubla Kemenhub, Dedi Abdulhadi dari Lembaga National Single Window dan Muhammad Willy Dirut PT Pelabuhan Cilegon Mandiri mewakili badan usaha pelabuhan.

Pelaksanaan sidang IMO FAL ke-48 yang bertepatan dengan masa libur Idul Fitri tidak mengurangi peran aktif delegasi RI di kancah dunia.