Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa bumi yang mengguncang wilayah Selatan Jawa Barat (Jabar) dini hari tadi, dipicu oleh adanya aktivitas lempeng Indo-Australia yang menujam ke bawah Lempeng Eurasia.
"Berjenis gempa bumi dangkal dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Meski demikian, ia memastikan, gempa yang memiliki parameter terkini dengan magnitudo 5,0 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami. Sebelumnya, Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG melaporkan gempa 5,1 magnitudo mengguncang sejumlah wilayah di Selatan Jawa Barat, Minggu tengah malam sekitar pukul 23.06 WIB.
Gempa tersebut terletak di laut dengan koordinat 9,51° LS ; 107,35° BT, berjarak 237 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada kedalaman 10 kilometer. Guncangan gempa dirasakan beberapa saat di daerah Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan skala intensitas II-III MMI. Kemudian Cibalong dan Cikelet, Kabupaten Garut dengan skala intensitas II MMI.
Baca juga: Info BMKG: Waspadai hujan disertai kilat hari Minggu
Baca juga: Gempa bumi magnitudo 5,1 guncang Pangandaran Jawa Barat
Sampai dengan Senin pagi ini tidak ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi kepada BMKG. Tapi masyarakat diimbau supaya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.
Hasil analisa tersebut biasa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring InfoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Berita Terkait
Deklarasi Aceh tegaskan komitmen bersama mitigasi tsunami
Kamis, 14 November 2024 20:17
Pulau Lombok telah bersih dari debu vulkanik Gunung Lewotobi
Kamis, 14 November 2024 13:11
BMKG forecasts coastal flooding due to supermoon
Kamis, 14 November 2024 6:26
Awas!! Fenomena supermoon 16 November 2024 picu terjadi banjir rob
Rabu, 13 November 2024 15:11
BMKG: Hanya angin yang mampu kurangi partikel debu vulkanik
Rabu, 13 November 2024 14:29
Debu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki sampai ke Pulau Lombok
Rabu, 13 November 2024 14:28
BMKG to install 12 towers to track GHG, climate change
Rabu, 13 November 2024 6:39
BMKG sokong ketahanan pangan nasional
Selasa, 12 November 2024 18:40