Gubernur NTB Kecam Sikap Zalim Donald Trump

id Gubernur Palestina

Ini adalah kezaliman yang tidak bisa dibiarkan
Mataram (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi mengecam dan menolak keras pernyataan serta sikap zalim Presiden AS Donald Trump yang mengakui dan mendukung penuh pemindahan ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Ini adalah kezaliman yang tidak bisa dibiarkan," ujar Muhammad Zainul Majdi
usai menunaikan salat Jumat di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB.

Di hadapan ribuan jemaah yang hadir, Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrabnya menjelaskan, apa yang dilakukan Donald Trump ini, tak hanya melukai hati miliaran umat Islam di seluruh dunia tapi juga telah bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 478, tanggal 20 Agustus 1980.

"Mengesahkan Yerussalem sebagai ibu kota Israel adalah pelanggaran hukum internasional," katanya.

Gubernur yang juga ulama kharismatik di NTB ini mengajak seluruh umat Islam untuk terus membantu perjuangan saudara-saudara yang ada di Palestina sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

TGB juga menjelaskan alasan umat Islam harus menolak dan mengecam keras pernyataan dan sikap zalim Donald Trump tersebut. Menurutnya, Palestina merupakan tempat mulia ummat Islam dan dimuliakan oleh Allah SWT.

Disebutkannya, di dalam Palestina terdapat tempat suci ketiga Ummat Islam yaitu Al Aqsa yang harus kita bela. Sekitar 16 bulan lamanya Al Aqsa menjadi kiblat ummat Islam sebelum dipindah menghadap ke Ka`bah.

Selanjutnya, Palestina merupakan tempatnya para nabi-nabi mulia yang diutus oleh Allah SWT. Sebagai tempat orang-orang mulia manusia pilihan Allah, tak boleh diinjak atau dihuni oleh para zionis Israel yang merupakan musuh bersama umat Islam.

Kemudian, Palestina merupakan tempat Mi`raj-nya nabi yang mulia Rasulullah SAW untuk menerima perintah agung umat Islam, yakni salat lima waktu.

"Makanya Palestina harus selalu dalam hati kita," kata gubernur.

Di balik semua itu, lanjut Ketua Umum Pemgurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) ini, sebagai umat Islam kita harus banyak-banyak introspeksi diri kenapa Trump berani menyatakan sikap zalim seperti itu.

"Trump berani melakukan itu karena kita sesama muslim banyak yang tidak hanya saling benci tapi juga saling bunuh dan hancurkan. Kita umat Islam tidak bersatu padu melainkan berpecah belah. Dengan kondisi seperti inilah kita mudah diserang dan dikalahkan," kata Ketua Alumni Al Azhar Indonesia ini.

Di samping itu, gubernur mengingatkan umat Islam untuk terus meningkatkan kualitas diri dengan mendalami ilmu agama dan ilmu-ilmu lainnya yang bermanfaat dan memberikan kemanfaatan.

"Jika Umat Islam ini lemah dan saling terpecah belah maka akan mudah bagi musuh-musuh Islam untuk menginjak dan menghancurkan kita," tegasnya.

Untuk itu, gubernur mengajak seluruh umat Islam untuk terus membantu perjuangan Palestina mendapatkan hak-haknya dan keadilan.

"Jika ada penggalangan dana untuk membantu saudara-saudara di Palestina maka kita jangan sampai tidak ambil bagian menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki," katanya. (*)