Mataram (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan tidak ada joki dalam pemuktahiran pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih pada Pilkada 2024 yang dilaksanakan petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih).
"Tidak ada joki Pantarlih, coklit sudah sesuai prosedur dan peraturan perundang-undangan," kata Ketua Devisi Hukum dan Pengawasan KPU Lombok Timur Rento Sirnopati di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan terkait temuan Bawaslu terhadap joki Pantarlih yg terjadi di TPS 06 Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak tidak benar, bahkan tidak berdasar, hal itu lebih kepada mispersepsi pengawas, yang menyimpulkan temuan dengan tergesa-gesa.
"Terkait temuan di TPS 06 Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak itu tidak benar dan tidak berdasar," katanya.
Baca juga: Bawaslu uji petik pelaksanaan coklit data pemilih di Lombok Tengah
Ia mengatakan kronologi peristiwa yang sampai pengawas ke Bawaslu Kabupaten tidak utuh, sebagaimana hasil klarifikasi kepada 2 orang pantarlih di TPS tersebut dan memang belum dilakukan coklit terhadap pemilih yang di jadikan temuan itu.
"Di TPS 06 itu ada 2 pantarlih, data coklit di bagi 2," katanya.
Ia mengatakan setelah di bagi, ternyata nama yang akan di coklit oleh pantarlih 1 ada di DP4 yg di pegang oleh pantarlih 2, sehingga pantarlih 2 ini sudah mendapatkan Kartu Keluarga data pemilih yang akan di coklit dan rencananya akan di coklit sepulang dari kampus.
"Dari rentetan peristiwa itu, kami mengetahui belum terjadi coklit, sehingga kami katakan apa yang menjadi temuan rekan-rekan pengawas, tidaklah utuh," katanya.
Baca juga: Bawaslu Lombok Tengah mengevaluasi hasil coklit pemilih Pemilu 2024
Atas kejadian itu, Retno meminta agar terus melakukan supervisi ke bawah sampai level pantarlih, mengingat waktu coklit masih ada.
"Waktu coklit ini kan masih ada, terhadap temuan panwas, bisa langsung di tindak lanjuti," katanya.
Ketua Devisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Lombok Timur Suriadi mengatakan mengenai penambahan TPS, pihaknya berharap saling menghargai dan menyelesaikan proses coklit ini dulu.
"Baru kami ambil langkah-langkah selanjutnya bilamana ada TPS yang over load," katanya.
Ia mengatakan coklit sedang berjalan, jadi pihaknya fokus selesaikan coklit, baru dibahas yang lain, sejauh ini belum ada TPS yang lebih dari 600.
"Jika pun ada itu akan di tahu setelah coklit 100 persen," katanya.
Baca juga: Sebanyak 3.315 Pantarlih di Lombok Tengah coklit daftar pemilih Pemilu 2024