Jakarta (ANTARA) - Pembalap sepeda Victor Campenaerts (Lotto Dstny) memenangkan Etape 18 Tour de France pada Jumat WIB, sementara Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) masih kokoh memimpin klasemen sementara.
Dikutip dari laporan AFP, Jumat, Compenaerts tampil begitu mendominasi pada perlombaan di sekitar Serre-Poncon di Pegunungan Alpen. Pembalap Belgia yang juga merupakan mantan pemegang rekor dunia itu bersaing ketat dengan Matteo Vercher dan Michal Kwiatkowski, yang pada akhirnya turut melengkapi podium etape tersebut.
“Saya sangat gugup ketika pada akhirnya kami bertiga (berada di barisan terdepan). Bisakah kalian memahami betapa pentingnya hal ini (buat saya)? Saya sudah memimpikan hal ini selama bertahun-tahun,” kata Campenaerts.
Di sisi lain, Pogacar yang berada di puncak klasemen masih mampu mempertahankan margin 3 menit 11 detik dari pesaing terberat sekaligus juara bertahan Tour de France Jonas Vingegaard (Visma-Lease a Bike).
Penentuan gelar akan bergulir pada tiga hari terakhir Tour de France, yang nantinya akan berakhir di Nice pada Minggu (21/7).
“Jumat dan Sabtu (akan menjadi penentuan dan tantangan terbesar),” kata Pogacar.
“Kami menikmati hari ini (Etape 18) bersama tim. Ini adalah perjalanan yang indah dan menyenangkan,” ujar pembalap Slovenia itu menambahkan.
Fokus Pogacar untuk akhir pekan ini adalah kekuatan bertahan, daripada taktik, mengingat tiga etape terakhir meliputi pendakian 2.800 meter, beberapa tanjakan di pegunungan, hingga time trial individu sejauh 34 km dari Monaco hingga Nice.
Pembalap sepeda berusia 25 tahun itu bertekad untuk mengulangi prestasi yang ia torehkan pada tahun 2020 dan 2021. Pogacar pun lagi-lagi menjadi salah satu pembalap sepeda yang difavoritkan penggemar untuk berdiri di podium tertinggi pada Tour de France tahun ini.
Baca juga: Bernard van Aert wakili Indonesia dalam dayung Olimpiade Paris
Baca juga: Pebalap sepeda Van Aert kecewa lewatkan Giro d'Italia karena cedera
Hal itu menyusul pembalap sepeda asal Slovenia tersebut yang memenangkan Giro d'Italia pada bulan Mei. Ia berpeluang untuk menjadi pembalap pertama sejak Marco Pantani pada tahun 1998 yang melakukan kemenangan ganda Giro-Tour jika ia menjadi pemenang Tour musim ini.
“Saya akan berusaha untuk menang di Jumat atau Sabtu (waktu Prancis). Pertahanan terbaik adalah menyerang,” ujarnya.