Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa Menteri Sosial Tri Rismaharini berada pada urutan kedua di survei Litbang Kompas terkait Pilkada Jawa Timur lantaran yang bersangkutan belum melakukan safari politik.
"Ibu Risma itu nomor dua (karena) belum bergerak. Sama dengan survei Pak Andika di Jawa Tengah belum bergerak. Artinya mereka-mereka itu mengandung harapan dari rakyat," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu.
Pria asal Yogyakarta itu mengaku saat ini partainya masih menjaring sosok yang layak untuk diusung dalam Pilkada Jatim.
Baca juga: Risma bisa jadi lawan terberat Khofifah di Pilkada Jatim 2024
Namun, dia mengatakan Risma menjadi salah satu kandidat yang dicermati oleh partainya. Hasto pun meyakini elektabilitas Risma mengandung harapan dari rakyat.
"Ibu Mega sudah menugaskan salah satu fungsionaris DPP Pak Said Abdullah juga, Pak Pramono Anung untuk membantu proses konsolidasi di Jawa Timur," katanya.
Selain itu, Hasto mengungkapkan partai berlambang banteng moncong putih itu telah menyiapkan sejumlah nama untuk Pilkada Bali, yakni Wayan Koster dan Giri Prasta.
"Di Bali dalam pemilu kemarin di tingkat kabupaten/kota kursi kami bertambah 14, sehingga ini menunjukkan kepercayaan rakyat. Nah terhadap siapa yang dicalonkan, kan muncul ada nama Pak Koster, Pak Giri, dan beberapa kepala daerah dari PDIP," ungkap Hasto.
Baca juga: Khofifah ungkap strategi hadapi persaingan di Pilkada
Sebelumnya, berdasarkan data yang dirilis Litbang Kompas, Jumat (19/7), elektabilitas Khofifah Indar Parawansa berada di posisi pertama dengan 26,8 persen. Risma mengikuti di posisi kedua dengan elektabilitas 13,6 persen.
Di posisi ketiga survei Litbang Kompas di Jatim, ada Emil Dardak dengan elektabilitas 3,8 persen.
Baca juga: Khofifah sebut PDIP tak pernah sodorkan kadernya
Khofifah dan Emil Dardak akan berduet kembali di Pilkada Jatim 2024 setelah 5 tahun bersama-sama memimpin provinsi tersebut.
Berikut ini elektabilitas para tokoh menjelang Pilgub Jatim 2024 seperti data Litbang Kompas:
1. Khofifah Indar Parawansa: 26,8 persen
2. Tri Rismaharini: 13,6 persen
3. Emil Dardak: 3,8 persen
4. Syaifullah Yusuf: 1,8 persen
5. Eri Cahyadi: 0,8 persen
6. Marzuki Mustamar: 0,4 persen
7. Lainnya: 1,8 persen
Tidak tahu/tidak menjawab: 51,0 persen