Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media menggelar Lokakarya konservasi dan inovasi musik tradisi Indonesia (Lokovasia) untuk memperkuat ekosistem musik tradisi di Indonesia.
“Kita memiliki misi memajukan musik Indonesia, yang kita lakukan melalui penguatan ekosistem musik melalui berbagai event, salah satunya Lokovasia, dengan membawa kearifan lokal dari berbagai budaya di Indonesia. Itu kita lestarikan dan kembangkan agar terjadi selain revitalisasi, juga ada regenerasi,” kata Pamong Budaya Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Meta Ambar Pana dalam diskusi dalam jaringan yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, melalui Lokovasia, akan ada regenerasi dari para musisi muda, sehingga mereka tidak putus asa dan tetap semangat memajukan musik tradisi. Selain itu, lokakarya tersebut juga upaya Kemendikbudristek untuk mendukung penuh inisiatif dari komunitas.
“Penguatan ekosistem musik tradisi di Indonesia ini juga nantinya pasti akan meregenerasi para musisi muda, selain itu juga mendukung penuh inisiatif komunitas. Ada kurasi dan buah pikir juga dari para mentor yang nantinya dapat menjadi dukungan kepada para musisi, komponis, dan peneliti musik tradisi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Lokovasia Setyawan Jayantoro mengemukakan, Lokovasia menjadi titik temu antara gerakan konservasi dan inovasi terkait musik tradisi.
“Kalau tidak ada titik temu yang konkret dan berkelanjutan antara gerakan konservasi dan inovasi, maka akan menjadi satu hal yang kurang menguntungkan, bahkan kita nanti bisa mengalami persoalan serius, musik tradisi menjadi klanengan -bunyi-bunyian- saja,” kata Setyawan.
Menurutnya, ada satu pemahaman tentang terminologi tradisi yang salah kaprah di tengah masyarakat selama ini.
“Kita selama ini memahami tradisi itu identik dengan warisan leluhur, sehingga kesannya seperti mandek atau berhenti, jadi tradisi itu begitu-begitu saja. Padahal, tradisi itu sangat dinamis dan terus berkembang, bukan suatu hal yang ketinggalan zaman,” katanya.
Baca juga: Poltekesos mendukung tarian Tarawangsa jadi alat ketahanan sosial
Baca juga: KBRI Beijing suguhkan musik dan tari tradisional
Ia menekankan pentingnya menyelenggarakan satu program yang bisa menangkap dan merangkum semangat para pelaku yang bergerak di bidang pelestarian dan pengembangan.
“Lokovasia adalah ruang untuk menjaring minat dan menjelajahi bakat yang berhubungan dengan kompetensi musik pemuda Indonesia. Ada interaksi gagasan, penciptaan, pertunjukan, dan riset. Teman-teman juga akan kita libatkan dalam proses produksi, jadi Lokovasia ini merupakan sinergi gerakan konservasi dan inovasi,” katanya,
Ia berharap, melalui Lokovasia dapat ditemukan kerja kolaboratif antara penciptaan dan pertunjukan musik tradisi yang dihubungkan dengan riset.
Berita Terkait
Kemendikbudristek gelar Residensi Pemajuan Kebudayaan
Kamis, 8 Agustus 2024 2:28
DKJ berikan ruang musik tradisi lewat International Ethnic Music Festival
Rabu, 25 Oktober 2023 20:33
Kemendikbudristek ajak masyarakat lestarikan musik tradisi
Senin, 21 Agustus 2023 20:25
Joyland Festival 2023 lanjutkan tradisi jadi "melting pot"
Jumat, 17 Maret 2023 6:51
Pembelajaran musik tradisi dimasukkan dalam program pendidikan
Rabu, 27 Oktober 2021 8:28
Nadiem serahkan estafet kepemimpinan kepada tiga menteri baru
Senin, 21 Oktober 2024 19:29
Festival Musikal Indonesia 2024 tampilkan karya difabel
Sabtu, 19 Oktober 2024 6:16
Festival Film Indonesia jadi bukti kestabilan industri film di tanah air
Sabtu, 19 Oktober 2024 5:38