Delapan kabupaten di NTB berstatus siaga kekeringan

id Status kekeringan ,NTB,Lombok ,Sumbawa ,BMKG NTB

Delapan kabupaten di NTB berstatus siaga kekeringan

Sebuah bukit di wilayah NTB terlihat kering pada musim kemarau 2024 (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 8 kabupaten/kota dari 10 daerah di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berstatus siaga kekeringan pada musim kemarau 2024.

"Potensi kekeringan semakin meluas di wilayah NTB," kata Prakirawan BMKG NTB Nindya Kirana melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Senin.

Adapun 8 wilayah yang masuk dalam level siaga kekeringan di antaranya di Kabupaten Dompu (Kecamatan Pajo), Kabupaten Bima (Kecamatan Soromandi, Tambora), Kota Mataram (Kecamatan Mataram), Lombok Barat (Kecamatan Sekotong).

Kemudian Lombok Tengah (Kecamatan Pujut), Lombok Timur (Kecamatan Jerowaru, Pringgabaya), Sumbawa (Kecamatan Moyo Hulu) dan Sumbawa Barat (Kecamatan Maluk).

"Level awas di Lombok Timur (Kecamatan Swela), Kabupaten Bima (Kecanatan Belo, Palibelo, Sape)," katanya.

Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspadai kekeringan meluas di wilayah NTB

Sementara itu untuk level waspada terdapat di Kabupaten Dompu (Kecamatan Dompu, Huu, Kempo, Kilo, Manggalewa, Woja), Kabupaten Bima (Kecamagan Bolo, Lambu, Madapangga, Sanggar).

Kota Bima (Kecamatan Raba), Lombok Barat (Kecamatan Batu Layar, Gerung, Kediri, Lembar), Lombok Tengah (Kecamatan Janapria, Praya, Praya Tengah).

Selain itu, Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Aikmel, Labuhan Haji, Sakra Barat, Sambelia, Sembalun, Sukamulia), Lombok Utara (Kecamatan Bayan, Gangga, Kayangan, Pemenang, Tanjung).

Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Alas, Buer, Empang, Labangka, Labuhan Badas, Moyo Utara, Orong Telu, Rhee, Sumbawa, Unter Iwes, Utan) dan Sumbawa Barat (Kecamatan Brang Ene, Brang Rea, Jereweh, Poto Tano, Seteluk).

"Dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan indikator hari tanpa hujan dengan potensi waspada, siaga dan awas terjadi di 10 daerah di NTB," katanya.

Baca juga: Dinsos NTB distribusikan 355.000 liter air untuk warga terdampak kekeringan

Pada dasarian I September 2024 potensi hujan di wilayah NTB sangat rendah. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang (>20mm/dasarian) terjadi di sebagian besar wilayah NTB, terutama di bagian timur, masih menunjukkan peluang curah hujan rendah (<10 persen).

"Namun, di pulau Lombok bagian barat, terdapat wilayah dengan peluang curah berkisar antara 30 - 40 persen," katanya.

Saat ini seluruh wilayah NTB masih dalam periode musim kemarau, sehingga warga NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien.

Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau.

"Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi kekurangan air khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan," katanya.

Baca juga: PDAM distribusi air bergilir di Lombok Tengah saat musim kemarau
Baca juga: BMKG imbau warga waspadai kekeringan di NTB