Tagana di Sembalun siapkan 1.000 nasi bungkus

id Tagana ,Gempa Lombok,Sembalun

Tagana di Sembalun siapkan 1.000 nasi bungkus

Anggota Tagana sibuk memasak di dapur umum Posko Bencana Gempa Sembalun. (Foto Antaranews NTB/ist)

Standar gizi tetap menjadi perhatian

Lombok Timur (Antaranews NTB) - Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang bertugas di dapur umum Posko Bencana Gempa Sembalun menyiapkan 1.000 nasi bungkus per hari untuk petugas dan korban gempa bumi.

"Dengan mobil dapur umum ini kami memasak untuk sarapan, makan siang dan makan malam para petugas dan korban gempa," kata Koordinartor Dapur Umum Posko Bencana Gempa Sembalun Agus Suhaili di Sembalun, Lombok Timur.

Selain di Sembalun, Kementerian Sosial juga mendirikan dapur umum di kantor Desa Belanting, dan Obel-Obel, Kecamatan Sambelia. Jumlah nasi bungkus yang harus disiapkan 1.000-2.000 bungkus per hari.??? ?

Ketiga dapur umum tersebut dikelola oleh 100 orang anggota Tagana di bawah pembinaan Dinas Sosial NTB. Mereka tersebar di dua kecamatan Kabupaten Lombok Timur, yakni Kecamatan Sembalun sebanyak 30 orang, dan Kecamatan Sambelia 60 orang. Sisanya sebanyak 10 orang di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Selain mengelola dapur umum, kata Agus, personel Tagana juga dikerahkan untuk memberikan layanan dukungan psikososial bersama Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos).

"Ada juga sebagian yang membantu menangani bantuan logistik, baik yang masuk maupun yang didistribusikan ke posko-posko pengungsian," ujar pria yang berprofesi sebagai tenaga pendamping ini.

Ia mengatakan nasi bungkus yang sudah siap makan didistribusikan ke petugas penanganan bencana, seperti anggota TNI dan Polri, tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram. Selain itu, petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, dan sukarelawan.

Untuk jatah para korban gempa bumi ada yang diambilkan oleh masing-masing koordinator. Sebagian juga diantarkan oleh anggota Tagana, jika lokasinya relatif dekat dari posko terintegrasi.

Agus menambahkan menu lauk pauk yang disajikan sudah memenuhi standar gizi. Pasalnya, di dalam nasi bungkus terdapat telur goreng, tempe goreng bumbu, daging ayam sarden, dan mi goreng serta sayuran.

"Standar gizi tetap menjadi perhatian. Itu sudah instruksi kepada anggota Tagana yang ditugaskan membantu proses penanganan bencana," ucapnya.

Menurut dia, operasi dapur umum tidak terikat dengan ketetapan masa darurat penanganan bencana gempa bumi selama lima hari. Namun menunggu instruksi dari Dinas Sosial NTB.

Selain di posko terintegrasi, ada juga dapur umum di posko-posko kecil. Warga terdampak gempa yang masih memungkinkan beraktivitas bisa mengambil bahan makanan di posko terintegrasi. (*)