Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ni Kadek Sri Sumiartini mengatakan menurut bukti peninggalan tertulis, masyarakat Bali kuno memanfaatkan berbagai jenis tanaman sebagai obat-obatan.
Ia memaparkan masyarakat Bali masih mempertahankan aktivitas yang telah diturunkan dari masa lampau salah satunya pemanfaatan tanaman untuk memenuhi kebutuhan, termasuk untuk digunakan sebagai obat-obatan.
"Prasasti sebagai salah satu informasi yang autentik dapat digunakan sebagai data sejarah untuk mengungkap aspek sosial budaya yang terjadi pada masa lampau," katanya dalam sebuah diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Senin.
Kadek menjelaskan terdapat naskah kuno yang ditulis pada abad ke-11 bernama Lontar Usada Taru Pramana yang memberikan informasi mengenai bahan obat-obatan yang berasal dari tanaman.
"Di dalamnya tercantum kurang lebih 250 jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan," paparnya.
Beberapa jenis tanaman yang disebutkan dalam naskah itu antara lain bambu hampel untuk mengobati penyakit kuning, enau untuk mengobati cacar kulit, kelapa untuk mengobati sakit panas, mengkudu untuk mengobati maag atau kelelahan dan menurunkan darah tinggi, hingga bawang putih yang berkhasiat sebagai obat luwes atau awet muda.
Baca juga: Pemprov Jakarta sebut dapatkan naskah kuno tak mudah
Baca juga: Naskah kuno Sunda adalah penghubung kearifan masa lalu dengan era modern
Lebih lanjut, Kadek menjelaskan prasasti dari masa Bali kuno memang tidak secara langsung menyebutkan nama-nama tanaman obat.
Namun, terdapat penyebutan kata walyan pada Prasasti Sawan A II = Bila II yang diartikan sebagai dukun dan kata pawalyan pada Prasasti Batuan dan Prasasti Sawan A I = Bila I yang diartikan sebagai pajak dukun.
Dalam masyarakat Bali, dukun merupakan orang yang dipercaya mampu mengobati orang sakit. Dengan adanya penyebutan istilah dukun, ditambah adanya pengetahuan mengenai obat-obatan dari tanaman, kemungkinan seorang dukun juga memanfaatkan tanaman sebagai sarana pengobatan.
"Selain menggunakan bantuan spiritual, dalam penyembuhan penyakit dukun juga mempelajari Lontar Usada Taru Pramana dalam penyembuhan penyakit," paparnya.
Berita Terkait
Pemanfaatan teknologi dapat membantu membaca prasasti
Senin, 30 September 2024 20:44
DPR minta Pemerintah kembalikan prasasti RI dari luar negeri
Jumat, 9 September 2022 18:20
Kemendikbudristek kirimkan tim ahli teliti Prasasti Pucangan di India
Rabu, 7 September 2022 22:25
Anggaran riset BRIN terbuka semua pihak
Rabu, 20 November 2024 18:44
BRIN kemukakan strategi penguatan kelembagaan pertanian
Selasa, 19 November 2024 16:03
BRIN menargetkan Indonesia masuk ke peringkat 49 GII
Selasa, 12 November 2024 18:37
BRIN dan Unsoed berkolaborasi bidang riset warisan budaya
Kamis, 7 November 2024 20:45
Sekolah filologika Museum NTB jadi harapan baru pelestarian naskah kuno
Senin, 4 November 2024 16:48