Harga saham gabungan hari ini berpotensi rebound di tengah wait and see Pilpres AS

id Indeks Harga Saham Gabungan,Bursa Efek Indonesia,IHSG,BEI,Indonesia Stock Exchange,Bursa

Harga saham gabungan hari ini berpotensi rebound di tengah wait and see Pilpres AS

Arsip foto - Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU.

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa berpotensi bergerak rebound (berbalik menguat) di tengah sikap 'wait and see' pelaku pasar terhadap Pemilihan Presiden (Pilpres) di Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka melemah 5,04 poin atau 0,07 persen ke posisi 7.474,45. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,28 poin atau 0,14 persen ke posisi 912,13.
 
"IHSG hari ini (5/11) diprediksi bergerak rebound dalam range 7.450 sampai 7.540," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
 
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) pada 4 November 2024 memperpanjang kerja sama keuangan bilateral hingga November 2027.
 
Kerja sama dilakukan dalam bentuk Local Currency Bilateral Swap Agreement (LCBSA) dan Bilateral Repo Agreement (BRA), yang mana kebijakan itu memberikan dampak positif bagi stabilitas moneter kedua negara, salah satunya memperkuat nilai tukar dengan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan menjaga tekanan likuiditas dalam mata uang asing.
 
Dari mancanegara, pelaku pasar bersikap wait and see menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Amerika Serikat (AS) dan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada pekan ini, pasalnya, masing-masing kandidat, baik Kamala Harris maupun Donald Trump memiliki selisih yang cukup ketat dalam survei.
 
Sementara itu, The Fed berpotensi memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) dalam pertemuan FOMC nanti.
 
Dari Asia, angka inflasi tahunan Korea Selatan pada Oktober 2024 turun ke level 1,3 persen, setelah pada bulan sebelumnya sebesar 1,6 persen, yang mencerminkan melemahnya daya beli.
 
Sebelumnya, pada pertemuan Oktober 2024 Bank Sentral Korea (BoK) telah memangkas suku bunga 25 bps menjadi 3,25 persen, sekaligus pemangkasan pertama sejak Mei 2020.
 
Sementara itu, bursa saham AS atau Wall Street kompak terkoreksi mengantisipasi gejolak politik dari Pemilu AS yang akan dimulai dalam hitungan jam.
 
Indeks Dow Jones melemah 0,61 persen atau 257,59 poin ke 41.794,6. Indeks Nasdaq melandai 59,93 poin atau 0,33 persen ke 18.179,98 dan indeks S&P terdepresiasi 16,11 poin atau 0,28 persen ke 5.712,69
 
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 477,69 poin atau 1,26 persen ke level 38,531,39, indeks Hang Seng menguat 34,56 poin atau 0,17 persen ke level 20.602,08, indeks Shanghai menguat 21,47 poin atau 0,65 persen ke 3.331,68, dan indeks Straits Times melemah 2,53 poin atau 0,07 persen ke 3.569,50.