Perubahan pola pikir jadi kuncinya Martin raih gelar juara dunia MotoGP 2024

id Jorge martin,motogp 2024,motogp 2025,motogp,perubahan pola pikir

Perubahan pola pikir jadi kuncinya Martin raih gelar juara dunia MotoGP 2024

Arsip Foto - Pembalap Prima Pramac Jorge Martin memacu kecepatan motornya diikuti pembalap Red Bull GASGAS Tech3 Pedro Acosta saat berlaga dalam MotoGP Mandalika di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (29/9/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU/am.

Jakarta (ANTARA) - Pembalap motor Jorge Martin mengungkapkan bahwa perubahan pola pikir menjadi kunci utamanya untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2024.

“Pada dasarnya saya sedikit melatih pikiran saya, saya punya ruang khusus dalam hal itu,” ungkap Martin, dikutip dari laman resmi MotoGP, Jumat.

Pembalap Spanyol itu mengatakan, ia mulai mengubah pola pikir dan makna mengenai “kemenangan” dan “gelar juara dunia” setelah ia gagal merebut mahkota dan podium tertinggi pada tahun 2023.

Baca juga: Pembalap Jorge Martin: Ini adalah mimpi yang menjadi nyata

Saat itu, ia hanya terpaut tipis dari juara dunia dua kali sekaligus rival terdekatnya musim ini, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo). Martin pun harus puas merengkuh status runner-up pada tahun 2023 lalu.

Pembalap berusia 26 tahun itu pun kemudian mengubah cara pandang dan obsesinya tentang kemenangan, dan hal itu membuatnya menjadi lebih dewasa dan konsisten saat menjalani musim 2024 dengan kuat serta solid.

“Ya, jelas menang itu hebat, itu sangat jelas, tetapi Anda harus melangkah lebih jauh... Saya pikir menang tanpa makna yang lebih adalah sesuatu yang hampa," kata Martin.

“Saya pikir Anda harus mencari makna yang lebih dalam, seperti menang untuk orang-orang (tim dan keluarga) Anda, dan dapat meninggalkan sesuatu (warisan) untuk masa depan. Saya mencari makna itu dalam berbagai hal sehingga saya tidak terobsesi dengan ‘menang’,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Pembalap Martinator amankan gelar, Bagnaia segel 11 kemenangan

Hal itu pun kembali ia buktikan saat melakoni balapan final di Barcelona, beberapa waktu lalu, dimana ia menahan diri untuk kemudian finis di posisi ketiga. Ia berada di belakang Bagnaia dan Marc Marquez (Gresini Racing), mengoleksi total 508 poin, unggul 10 poin dari Bagnaia yang harus puas menjadi runner up.

Keberhasilan Martin untuk menyabet titel juara dunia MotoGP juga sekaligus mencatatkan beberapa rekor, salah satunya adalah mematahkan hegemoni tim pabrikan di MotoGP.

Martin yang memperkuat Prima Pramac, menjadi pembalap tim satelit atau pembalap non-pabrikan pertama yang mampu merengkuh gelar juara dunia.

“Sebelumnya saya terobsesi dengan menang, saya ingin menang dan hanya itu (keinginan saya). (Seiring berjalannya waktu) Saya telah menyadari bahwa itu tidak membuat saya meraih lebih banyak hal (jika tidak dimaknai dengan baik),” kata Martin.

Sementara itu, pada tahun 2025 nanti, Martin akan memulai babak barunya dengan bergabung di tim pabrikan Aprilia Racing. Ia akan berpasangan dengan Marco Bezzecchi mengendarai motor Aprilia RS-GP.

Baca juga: Pembalap Pecco puas dengan performa motornya usai libas Martin
Baca juga: Pembalap Bagnaia ingin lebih tenang hadang Martin raih juara dunia