Bima di kepung banjir

id Banjir Bima, Kabupaten Bima, Kota Bima,MDMC, Muhammadiyah Disaster Management Cender,Muhammadiyah Disaster Management Center, Ketua MDMC Kabupaten Bim

Bima di kepung banjir

Tampak Tim BPBD Bima sedang mengevakuasi rumah warga terdampak banjir. (ANTARA/Ady Ardiansah)

Bima (ANTARA) - Akibat hujan deras yang terjadi sejak pagi hingga sore, sejumlah desa di Kabupaten dan Kota Bima di kepung banjir, Senin.

Berdasarkan data dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Bima, terdapat 5 desa dan 2 kelurahan yang terdampak banjir.

"Kelima desa itu yakni Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Desa Tonda Kecamatan Madapangga, Desa Leu Kecamatan Bolo, Desa Sanolo Kecamatan Bolo, Desa Pandai Kecamatan Woha," ungkap Ketua MDMC Kabupaten Bima, Amiruddin kepada ANTARA, Senin.

Sementara untuk Kota Bima, lanjutnya, meliputi Kp. Bara Kecamatan Rasanae Barat dan Kp. Paruga.
"Rata-rata ketinggian air ini 50-60 cm. Akibatnya, kita pun kesulitan untuk bergerak sampai di lokasi banjir," ujarnya.

Baca juga: Banjir landa Kabupaten Bima dan Kota Bima

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Amir ini, menuturkan saat ini bantuan dari tim kesehatan PKU Muhammadiyah Bima dan tim relawan one respon one Muhammadiyah Bima terus mengalir.

"Tugas mereka untuk memberikan edukasi kesehatan kepada warga yg terdampar banjir di Kabupaten dan Kota Bima," paparnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, ratusan hektar areal persawahan di Desa Teke, Nata, Dore, Tonggorisa, Tonggondoa, Bre dan Belo.

Terpisah, Kades Belo Ahmad Fansuri yang dikonfirmasi menyampaikan, harapan agar Pemerintah Kabupaten Bima atau Propinsi dapat melakukan upaya pencegahan terhadap banjir ini.

"Kami sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten maupun Propinsi NTB, agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan banjir tahunan ini. Mungkin bisa dibuatkan tanggul sepanjang area bantaran sungai dan membangun jalan inspeksi, melakukan pengerukan alir sungai dan kalau dimungkinkan untuk pengalihan alir sungai agar masyarakat tidak selalu menjadi korban banjir," tandasnya.

Baca juga: Gubernur terpilih Iqbal: Butuh solusi permanen atasi banjir di Kota Bima

Menurutnya, kondisi banjir yang menggenangi perkampungan Desa Belo adalah terjadi setiap tahun ketika musim hujan.

"Dalam setahun banjirnya bisa terjadi lima hiingga enam kali," terangnya.

Adopun lokasi yang terdampak banjir kali ini yaitu RT 02, 03, 04, 05 Dusun Uma Me'e serta RT 06, 07 dan 08 Dusun Rato.

"Jumlah KK yang terdampak adalah sekitar 150 KK dan besaran kerugiannya tentu mencapai angka miliyaran rupiah," bebernya.

Adapun jumlah luas lahan yang terpapar, lebih kurang 200 hektar sawah. Sebagian lahan yang terendam banjir telah selesai tanam padi.

Sampai berita ini diturunkan kondisi banjir belum surut dan sebagian masyarakat terdampak sudah mengungsi ke rumah keluarga.

Baca juga: DPRD nilai Pemprov NTB tidak serius atasi persoalan banjir tahunan
Baca juga: Gubernur NTB terpilih Iqbal salurkan bantuan bagi korban banjir di Sumbawa