Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan bahwa laporan dari masyarakat terkait bencana telah mulai berkurang, namun status level darurat bencana masih tetap berlanjut hingga akhir Januari 2025.
"Laporan masyarakat saat ini sudah mulai berkurang, meski demikian status masih level darurat bencana," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah -BPBD- Lombok Timur L Mulyadi di Lombok Timur, Kamis.
Pencabutan level darurat bencana dilakukan, menurut Mulyadi, tergantung perkembangan dan situasi di lapangan.
"Kalau laporan masyarakat sudah kurang, maka dengan sendirinya status bencana tersebut dicabut," ucapnya.
Baca juga: Radar pendeteksi tsunami dipasang di Labuan Haji Lombok Timur
Disinggungtentang perbaikan infrastruktur akibat bencana, Mulyadi mengatakan, untuk saat ini tidak ada perbaikan infrastruktur, karena terbentur adanya surat edaran dari Kementerian Keuangan.
"Terkendala surat edaran Kementerian Keuangan perbaikan infrastruktur penangan fisik seperti perbaikan jalan maupun jembatan tidak ada penangan," katanya.
Bahkan proses pengadaan barang dan jasa pun, hingga saat belum dilakukan, karena terbentur aturan Kementerian Keuangan.
"Untuk penanganan perbaikan infrastruktur ini menggunakan dana tak terduga," jelasnya.
"Besaran dana perbaikan infrastruktur ini, seperti perbaikan jalan, jembatan di butuhkan dana mencapai Rp2,5 miliar," katanya.
Baca juga: Tiga rumah di Lombok Timur rusak akibat longsor
Dan permasalahan ini telah disampaikan atasan ( Pj Bupati) termasuk ke seluruh kepala desa, termasuk melakukan sinkronisasi dengan bupati dan wakil bupati Lombok Timur terpilih.
"Pemkab ingin bekerja, agar kerusakan tidak meluas, tetapi terbentur aturan, pelaksanaan tertunda," katanya.
Karena tertunda proses perbaikan akibat adanya surat edaran Kementerian Keuangan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak BWS Provinsi NTB.
"Kami telah berkoordinasi dengan BWS, bahkan BWS memberikan bantuan berupa beronjong," katanya.
Baca juga: Perbaikan infrastruktur akibat bencana di Lombok Timur capai Rp2 miliar
Lokasi wilayah yang terdampak bencana beberapa waktu lalu terjadi di delapan kecamatan, hanya lokasi yang selama ini menjadi langganan banjir, sekarang sudah tidak terjadi lagi, karena penanganan sebelumnya.
"Sambelia dan Pringgabaya saat musim hujan aman saja, karena telah dilakukan rekayasa terhadap aliran sungai, sehingga air tidak masuk ke permukiman," katanya.
Baca juga: Angin kencang, Sejumlah pohon tumbang di Lombok Timur
Baca juga: Pemkab Lombok Timur mengecek kesiapan petugas hadapi bencana