Negara-negara terkena tarif impor baru AS tak beri balasan

id saran Menkeu AS,tarif impor baru,tidak melakukan pembalasan,negara mitra dagang AS

Negara-negara terkena tarif impor baru AS tak beri balasan

Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent. ANTARA/Anadolu/py/am.

Washington (ANTARA) - Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent menyarankan negara-negara yang terdampak tarif impor baru sebagaimana diumumkan Presiden Donald Trump, untuk "diam saja" dan tidak membalas guna menghindari eskalasi lebih lanjut.

"Saran saya kepada setiap negara saat ini adalah: jangan membalas. Diam saja. Terima dulu. Lihat bagaimana perkembangannya. Karena jika kalian membalas, maka akan terjadi eskalasi. Jika tidak membalas, ini adalah batas tertingginya," ujar Bessent dalam wawancara dengan Fox News.

Baca juga: Indonesia terkena kenaikan tarif AS sebesar 32 persen

Gedung Putih dalam pernyataannya pada Rabu (2/4) mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menerapkan tarif 10 persen terhadap semua impor asing mulai 5 April 2025, sementara tarif yang lebih tinggi bagi negara-negara dengan defisit perdagangan terbesar dengan AS akan diberlakukan mulai 9 April 2025.

Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa AS tidak akan memberlakukan tarif pada barang-barang impor yang penting bagi sektor manufaktur dan keamanan nasional, seperti baja, aluminium, otomotif dan suku cadangnya, tembaga, farmasi, semikonduktor, serta kayu, emas batangan, energi, dan beberapa mineral tertentu yang tidak tersedia di AS.

Selain itu, Presiden AS Donald Trump memiliki kewenangan untuk menaikkan tarif timbal balik jika negara mitra dagang memutuskan untuk melakukan tindakan balasan.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: IHSG berpotensi bearish pascapenerapan tarif Trump
Baca juga: Rupiah diperkirakan alami tekanan berat dampak kebijakan tarif AS
Baca juga: Kebijakan tarif AS akibatkan Bitcoin turun ke level 83.000 dolar AS
Baca juga: Soal tarif AS, China ancam tindakan balasan dan Korsel minta negosiasi
Baca juga: Rupiah melemah akibat perang dagang dari AS

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.