Rupiah diperkirakan alami tekanan berat dampak kebijakan tarif AS

id Rupiah,Kebijakan Tarif AS,Tarif AS,Dolar,Trump

Rupiah diperkirakan alami tekanan berat dampak kebijakan tarif AS

Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc/aa. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Jakarta (ANTARA) - Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai nilai tukar (kurs) rupiah mengalami tekanan berat akibat kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).

“Indonesia (mendapatkan tarif) 32 persen. Rupiah bakalan tertekan berat sebagai salah satu negara yang dikenakan tariff reciprocal besar,” kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Rupiah melemah jadi Rp16.772 per dolar AS pada Kamis ini

Pada Rabu (2/4), Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal terhadap mitra dagang AS sebagai upaya untuk memangkas defisit perdagangan global.

Tarif tambahan sebesar 25 persen untuk semua mobil yang dibuat di luar AS sebagaimana diumumkan Trump pekan lalu, akan berlaku sesuai rencana pada hari ini.

“Rupiah diperkirakan akan kembali melemah hari ini, besar kemungkinan akan volatile dan melibatkan intervensi BI (Bank Indonesia). Indeks dolar AS terpantau volatile menyusul kebijakan tarif imbal balik Trump yang sedang diumumkan terlihat lebih agresif dari yang diperkirakan. Sentimen pasar saat ini sangat negatif dan risk off, BI akan intervensi,” kata Lukman.

Berdasarkan sentimen tersebut, kurs rupiah pada hari ini diperkirakan berkisar Rp16.600 sampai dengan Rp16.900 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Kamis pagi di Jakarta melemah sebesar 59 poin atau 0,36 persen menjadi Rp16.772 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.713 per dolar AS.

Baca juga: Trump gelar Hari Pembebasan tarif, momentum dunia mandiri dari AS
Baca juga: Indonesia terkena kenaikan tarif AS sebesar 32 persen
Baca juga: IHSG berpotensi bearish pascapenerapan tarif Trump