Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menyampaikan memproduksi barang merek mewah atau luxury brand di Indonesia menjadi salah satu cara untuk meningkatkan devisa.
Budihardjo mengatakan saat ini sudah banyak merek barang mewah dunia yang melakukan produksi atau mendirikan pabrik di Indonesia. Menurutnya, hal ini mendatangkan pendapatan yang cukup besar saat diekspor ke negara lain.
"Meningkatkan devisa itu nggak harus hilirisasi. Hilirisasi kan bayangannya mineral. Sepatu yang diproduksi Indonesia, kayak Nike aja, satu kontainer nilainya langsung naik lho. Kan orang luar negeri bayarnya Rp2 juta, padahal ongkos produksinya misalnya cuma 50 ribu gitu," ujar Budihardjo di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan Indonesia bisa membuka peluang bagi merek-merek ternama dunia untuk membuka pabrik-pabrik di Indonesia. Menurutnya, hal ini akan sangat menguntungkan dari sisi investasi.
Selain itu, kata Budihardjo, Pemerintah juga perlu memperkuat merek lokal agar bisa dijual dengan harga yang mahal ke luar negeri.
Baca juga: Setiap hari dua video porno diproduksi di Indonesia
"Jadi harus bikin investasi, Pemerintah juga harus naikin brand Indonesia jadi terkenal. Karena bikinnya (di Indonesia) murah, tapi begitu sudah pakai (merek) Noke itu jadi mahal Rp3-4 juta. Itu kan nilai brand," imbuhnya.
Baca juga: Indonesia-Belanda tandatangani Perjanjian Produksi Film Bersama
Lebih lanjut, Budihardjo menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang menarik bagi investor asing. Perekonomian Indonesia dinilai cukup stabil sehingga memiliki magnet tersendiri.
"Karena dia (investor) melihat Indonesia stabil kan. Jadi akan bawa, dan sudah banyak yang masuk sekarang kayak biji plastik, bikin tas, semua sudah banyak," kata Budihardjo.