Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan evaluasi program penanganan stunting dalam rangka memperkuat kolaborasi percepatan penurunan stunting hingga satu digit di 2025.
"Sekarang kasus stunting di Lombok Tengah mencapai 9,86 persen atau sebanyak 8.000 balita stunting," kata Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah saat membuka rapat evaluasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) tingkat Kabupaten Lombok Tengah, Selasa.
Ia mengatakan penurunan stunting di Lombok Tengah cukup baik, dimana kasus stunting di Lombok Tengah di 2023 mencapai 17 persen, di 2024 turun menjadi 13 persen dan hasil evaluasi hingga April 2025 turun menjadi 9,86 persen.
"Ada penurunan kasus setiap tahun," katanya.
Baca juga: Stunting di Lombok Tengah 2025 turun, Bupati: Wujudkan generasi emas 2045
Sedangkan untuk jumlah keluarga beresiko stunting di Lombok Tengah mencapai 40 ribu jiwa.
Ia mengatakan program yang dilaksanakan untuk percepatan penurunan stunting di antaranya pemberian makanan tambahan bagi balita stunting, pemberian telur, program gerakan pola asuh dan evaluasi program.
"Program ini tetap dilaksanakan dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting di Lombok Tengah," katanya.
Ia mengatakan faktor penyebab stunting ini di antaranya masalah ekonomi, pola asuh dan dampak pernikahan dini.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat percepatan penurunan stunting," katanya.
Baca juga: Lombok Tengah targetkan stunting di bawah 10 persen pada 2024
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan KB (DP3AP2KB) Kabupaten Lombok Tengah Kusriadi mengatakan percepatan penurunan stunting ini salah satu program tematik nasional percepatan stunting.
"Bagaimana menurunkan stunting serendah mungkin di Indonesia khususnya di Indonesia, ditargetkan menuju 14 persen," katanya.
Untuk Kabupaten Lombok Tengah, jumlah kasus stunting telah di angka satu digit yakni 9,86 persen, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi dalam menuju satu digit stunting di Lombok Tengah. "Semoga angka stunting di Lombok Tengah bisa di bawah 5 persen," katanya.
Baca juga: Hasil lelang cenderamata MotoGP dipakai penanganan stunting di Lombok Tengah
Baca juga: ITDC percepatan penurunan stunting di desa penyangga Mandalika Lombok