Kemkomdigi mengkaji teknologi SATRIA-2 dapat lengkapi SATRIA-1

id SATRIA-2,SATRIA-1,Kemkomdigi,teknologi satelit,satelit republik indonesia

Kemkomdigi mengkaji teknologi SATRIA-2 dapat lengkapi SATRIA-1

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid di Ruang Pers Kantor Kementerian Komdigi, Kamis (5/6/2025) (ANTARA/Livia Kristianti)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyebutkan masih melakukan kajian dari sisi teknologi untuk satelit tambahan yang bakal menopang Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) yaitu SATRIA-2.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menjelaskan meski saat ini SATRIA-1 masih memiliki kapabilitas yang cukup untuk melayani daerah-daerah yang tak tersentuh konektivitas digital namun potensi terkait penggunaan teknologi untuk SATRIA-2 sudah memasuki tahapan kajian.

"Jadi untuk saat ini (kapasitas SATRIA-1) masih cukup, namun kemungkinan potensi untuk SATRIA-2 itu ya masih dalam kajian-kajian, ini terus kita kaji," kata Meutya di Ruang Pers Kemkomdigi, Jakarta, Kamis.

Menurutnya, apabila sebelumnya pemerintah hanya mempertimbangkan teknologi satelit geostasioner (GEO) seperti yang digunakan di SATRIA-1, kini pemerintah mulai mengkaji kemungkinan SATRIA-2 menggunakan teknologi lain yang cukup banyak digunakan pelaku industri seperti satelit Low Earth Orbit (LEO).

Menurutnya tidak menutup kemungkinan juga bahwa kedua teknologi satelit itu bisa dipadukan, mengingat kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan maka cakupan berbagai teknologi dibutuhkan untuk mendukung pemerataan konektivitas.

Baca juga: Menkomdigi sebut kolaborasi menjadi strategi pemerataan digitalisasi

"Pada prinsipnya dengan model Indonesia yang kepulauan, itu dugaan saya akan membutuhkan kombinasi dari berbagai macam pendekatan ini. Jadi ada satelit GEO, ada satelit LEO, dan sebagainya. Gak bisa pilih hanya ini atau hanya yang satunya," kata Meutya.

Sebelumnya, pada Sabtu (4/1) pembahasan mengenai SATRIA-2 juga sempat disinggung oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital.

Baca juga: Kemkomdigi perkuat empat pilar literasi digital jaga ruang siber kondusif

Dijelaskan oleh Direktur Utama BAKTI Komdigi Fadhilah Mathar saat ditemui ANTARA di Malang, Jawa Timur, Sabtu, bahwa pemerintah masih melanjutkan studi untuk memastikan pembangunan infrastruktur digital tersebut.

“Kalau secara teknis kita masih melakukan updating terhadap visibilitas,” kata wanita yang akrab disapa Indah itu.

Kajian terhadap visibilitas SATRIA-2 tersebut diharapkan mampu memberikan keputusan penggunaan teknologi yang tepat untuk menghadirkan konektivitas digital sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya di daerah 3T.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.