Mataram (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram menggelar supervisi program supervisi, advokasi dan pendampungan (Sapa) Kampus Batch 7 sebagai upaya memperkuat pendampingan mahasiswa kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah pangan olahan di Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan yang digelar di Mataram tersebut, dihadiri oleh perwakilan BPOM pusat, mentor dari perguruan tinggi, BBPOM Mataram, serta 19 mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang terlibat aktif dalam program tersebut.
Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, menyampaikan apresiasi atas dukungan Unram melalui keterlibatan mahasiswanya.
"Sumber daya kami sangat terbatas, hanya tiga orang untuk mendampingi seluruh UMKM di Lombok. Kehadiran mahasiswa melalui Sapa Kampus menjadi strategi tepat untuk memperluas jangkauan pendampingan," katanya.
Baca juga: Sebanyak 23 UMK Mataram diedukasi cara produksi pangan olahan yang baik
Program Sapa Kampus merupakan kolaborasi antara BPOM dan perguruan tinggi dalam mendampingi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terutama dalam mengakses perizinan secara online dan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB).
Meski sistem perizinan telah berbasis elektronik, rendahnya literasi digital menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha.
"Melalui Sapa Kampus, mahasiswa tak hanya menjadi agen perubahan, tetapi juga belajar menjadi wirausaha. Dengan pengalaman mendampingi UMKM, mereka akan memahami proses perizinan dan insentif yang tersedia dari BPOM," ujar Yosef.
Baca juga: BBPOM: NTB peringkat enam penyerahan antibiotik tanpa resep dokter
Ia menambahkan, supervisi tersebut merupakan bagian dari proses monitoring dan evaluasi atas kegiatan pendampingan mahasiswa terhadap 19 UMKM terpilih yang berlangsung pada April-Mei 2025.
Tujuannya adalah memastikan kualitas pendampingan sesuai standar dan meningkatkan efektivitas program di masa depan.
Yosef berharap program tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa, para pelaku UMKM dan lembaga pengawas.
"Mahasiswa memperoleh keterampilan keamanan pangan dan pengalaman magang, UMKM mendapat dukungan teknis, sementara BBPOM dapat mengukur capaian dan memperkuat program Sapa Kampus di masa mendatang," katanya.
Baca juga: BBPOM awasi keamanan pangan UMKM di MotoGP Mandalika 2024