Mataram (ANTARA) - Panitia Pelaksana (Panlak) Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) ke-VIII di Nusa Tenggara Barat angkat bicara perihal sorotan terhadap pelaksanaan Induk Olahraga (Inorga) Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (Perbafi) yang digelar di salah satu hotel di Mandalika, Lombok Tengah, Senin (28/7).
Ketua Panlak Fornas VIII, Nauvar Furqani Farinduan dalam keterangannya di Mataram, Selasa, mengaku pihaknya langsung mengatensi sorotan publik tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada netizen yang telah menyampaikan laporan perihal lomba yang dimaksud," ujar Farin.
Ia menegaskan telah melakukan verifikasi kepada Inorga terkait. Menurutnya, pihak Inorga tidak menyampaikan terkait detail penyelenggaraan lomba tersebut kepada pihak panitia. Pihaknya juga telah menyampaikan keberatan ihwal tersebut.
"Kami meminta jika ada mata lomba yang serupa untuk dapat segera dihentikan. Kami sudah menyampaikan keberatan," jelasnya.
Baca juga: DPR RI sebut gelar Fornas bukti NTB siap jadi tuan rumah PON 2028
"Kalau ini ter-informasi-kan dari awal, kita pasti akan berikan solusi kongkrit. Misalnya pengetatan akses masuk di area tersebut serta hal-hal lain yang dapat meminimalisir sorotan publik," tegas Farin.
Ketua Kormida NTB itu juga menyampaikan permohonan maaf perihal munculnya kegaduhan tersebut. Ia mengaku, kewenangan sepenuhnya terkait detail pelaksanaan lomba untuk masing-masing Inorga menjadi ranah dari Korminas.
"Kami sudah melayangkan komplain. Sekali lagi kami memohon maaf, hal ini luput dari pantauan kami," ujar Farin.
Baca juga: Okupansi hotel di Mataram penuh selama Fornas VIII 2025
Pihaknya menggarisbawahi, kewenangan penentuan jenis lomba dan mata lomba merupakan ranah dari Inorga pusat. Inorga pusat mengusulkan daftar tersebut dalam bentuk techinical handbook kepada Korminas. Kemudian meneruskan technical handbook tersebut kepada Panlak.
"Inorga pusat punya beberapa mata lomba, mata lomba dirumuskan dalam satu technical handbook. Kemudian, technical handbook diserahkan kepada Korminas untuk selanjutnya disampaikan kepada Panlak," bebernya.
Namun, Farin mengaku, dalam menganalisa technical handbook tersebut, pihak Panlak fokus pada penyiapan dari teknis lomba, bukan substansi. Pihak Inorga maupun Korminas seharusnya memberikan catatan perihal mata lomba yang ada.
"Pada titik ini, mengenai hal yang terjadi, kami tidak mendapatkan gambaran yang utuh," ujarnya.
Baca juga: Penumpang di Bandara Lombok naik 9 persen dampak Fornas VIII 2025
"Kami di Panlak tidak memperoleh noticed yang utuh terkait mata lomba tersebut. Seharusnya mereka bisa sampaikan di awal sehingga Panlak bisa membuat langkah tindak lanjut untuk melakukan supervisi," sambungnya.
Lebih jauh, pihaknya mengaku, pelaksanaan Fornas sampai dengan hari ketiga ini berjalan lancar.
"Dampak dari perhelatan nasional tersebut amat dirasakan oleh masyarakat NTB. Terutama pelaku usaha akomodasi (perhotelan) dan pelaku UMKM di hampir seluruh arena tempat pelaksanaan lomba," katanya.
Baca juga: NTB sumbang dua medali emas di IOF Fornas VIII 2025
Baca juga: Perbosi NTB targetkan raih enam medali emas pada Fornas VIII