Mataram (ANTARA) - Bupati Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Haerul Warisin mengimbau masyarakat tetap kondusif menghadapi rentetan berita bohong atau hoaks yang berupaya memecah belah pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat.
"Itu semua tidak benar dan tidak valid. Saya berharap masyarakat Lombok Timur tetap kondusif serta selalu memelihara persatuan dan kesatuan," kata Bupati Lombok Timur Haerul Warisin dalam pernyataan yang diterima di Mataram, Senin.
Haerul menegaskan dirinya tidak pernah melontarkan kalimat arogan melawan aparat keamanan. Tulisan portal daring yang mencatut namanya itu adalah berita bohong yang berpotensi mengganggu stabilitas dan ketentraman daerah.
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB: Membaca makna dibalik api DPRD NTB
Ia mengimbau masyarakat tidak percaya terhadap kelompok yang berupaya memecah belah situasi lewat narasi konten media sosial maupun portal.
"Jangan sampai percaya terhadap hal-hal yang mungkin mau memecah belah kondisi keamanan dan kenyamanan kita di Lombok Timur," tegas Haerul.
Bupati juga menepis isu tentang kenaikan tarif pajak daerah. Bahkan, Haerul justru membuat surat agar masyarakat tidak perlu didenda jika telat membayar pajak.
Pemerintah Lombok Timur meminta mahasiswa dan masyarakat yang berunjukrasa untuk tidak melakukan aksi anarkis karena dapat berdampak terhadap psikologis dan sosial masyarakat.
"Saya berharap ke depan masyarakat Lombok Timur menjadi sejahtera. Kita ikuti apa yang menjadi hal-hal yang tentu positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi," ujar Bupati Haerul.
Baca juga: Sinergi warga dan aparat, NTB tetap kondusif pasca-demonstrasi
Baca juga: Gubernur NTB ajak warga Mataram rawat kota dengan pembangunan nilai
Baca juga: Kapolda NTB tindak tegas pelaku perusakan di Gedung DPRD NTB
Baca juga: Sosiolog Unram sesalkan aksi pembakaran gedung DPRD NTB
Baca juga: Kapolres Lombok Utara rapat Forkopimda terkait antisipasi aksi demonstrasi
