Kupang, NTT (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperluas sumber ekonomi baru berbasis UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui gelaran Exotic Tenun Fest (ETF) 2025 di Kota Kupang, NTT.
“ETF 2025 menjadi upaya menggali sumber ekonomi baru dan mendorong potensi UMKM demi perekonomian NTT yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT Adidoyo Prakoso di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan perluasan sumber ekonomi baru dengan UMKM NTT yang potensial menjadi penting dan relevan di tengah situasi ekonomi global dan nasional yang menghadapi tantangan yang cukup kompleks.
“ETF konsisten dilakukan sejak 2020, pada tahun tahun kelima ini salah satu agenda penting adalah bisnis matching, yang mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli potensial serta lembaga keuangan,” kata dia.
Forum bisnis matching menghadirkan one-on-one meeting, showcase produk kopi, tenun, dan kuliner, hingga sesi promosi yang dirancang untuk memperluas akses pasar baik domestik maupun internasional.
“Dari tahun ke tahun ETF berinovasi memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Jika sebelumnya berfokus pada tenun, tahun ini kami perluas ke tiga sektor unggulan, yakni tenun, kopi, dan kuliner,” kata dia.
Tahun ini, sebanyak 51 UMKM dari berbagai kabupaten/kota di NTT turut terlibat dalam ETF. Di samping itu, turut dilakukan peningkatan kapasitas UMKM melalui sesi talkshow dan masterclass.
Baca juga: Expect Exotic Weaving Fest to be held every year
Adidoyo berharap ETF 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat daya saing UMKM NTT, melalui kolaborasi bersama pemprov, pemangku kepentingan, dan semua pihak yang terlibat.
Sementara itu, Gubernur NTT Melki Laka Lena mengapresiasi langkah BI dalam pengembangan UMKM lokal dan ekonomi kreatif melalui ETF 2025.
“Semangat ETF 2025 mendorong sektor ekonomi kreatif menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru sekaligus memperkuat identitas lokal secara luas hingga tingkat nasional dan dunia,” katanya.
Baca juga: Kupang Exotic Festival mengoptimalkan potensi ekonomi lokal
Melki menegaskan, tenun ikat NTT bukanlah produk kerajinan, melainkan cerita panjang dari semua karya warisan leluhur sebagai identitas dan filosofi yang senantiasa hidup dari waktu ke waktu.
“Untuk itu, selanjutnya perlu sinergi bersama kita semua dalam memperjuangkan HAKI dari tenun daerah kita sebagai masterpiece asli NTT,” kata dia.
ETF edisi kelima digelar di Lippo Plaza Kupang, pada 10-13 September 2025, mulai pukul 10.00-22.00 WITA, dan terbuka untuk umum.
