Festival peresean gerakan ekonomi warga di Lombok Tengah

id Peresean ,NTB,Lombok Tengah,Festival peresean

Festival peresean gerakan ekonomi warga di Lombok Tengah

Bupati Lombok Tengah, Provinsi NTB Lalu Pathul Bahri (kanan) saat membuka acara peresean malam di Lombok Tengah, Sabtu (20/09/2025). ANTARA/Akhyar Rosidi.

Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Pathul Bahri mengatakan festival peresean yang digelar pada malam hari di Alun-alun Tastura Praya ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Banyak pedagang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Alun-alun Tastura Praya ini," kata Lalu Pathul Bahri di Lombok Tengah, Sabtu.

Ia mengatakan semakin banyak kegiatan, banyak warga yang datang dan dapat mengundang keramaian, sehingga dapat menggerakkan ekonomi UMKM maupun masyarakat.

"Mengundang keramaian itu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi UMKM," katanya.

Baca juga: Membangkitkan pariwisata di NTB lewat peresean

Ia mengatakan Alun-alun Tastura ini milik masyarakat, sehingga harus tetap dijaga dari kebersihan dan fasilitas yang telah dibangun tetap dijaga.

"Jika tempat bersih, warga yang datang nyaman dan ekonomi masyarakat bergerak," katanya.

Ia berharap kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk terus berinovasi dalam melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengundang keramaian.

"Kegiatan seperti ini harus tetap dilakukan secara berkelanjutan untuk melestarikan budaya peresean dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Baca juga: NTB angkat budaya jadi daya tarik bagi sektor pariwisata

Ia mengatakan di tempat ini juga ada kegiatan car free day (CFD) pada Minggu pagi dan car free night (CFN) pada malam hari di jalan Protokol Kota Praya.

Semua kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan UMKM, sehingga angka kemiskinan di Lombok Tengah dapat terus menurun.

"Angka kemiskinan Lombok Tengah saat ini berkurang 13 ribu atau berada di posisi 10,68 persen," katanya.

Baca juga: Lendang Re gelar Peresean se-Lombok

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah Lalu Sungkul mengatakan peresean malam ini bukan hal baru, namun telah dilaksanakan sejak dulu di bawah sinar bulan pada malam hari.

"Sehingga, kami gelar acara peresean ini pada malam hari," katanya.

Kegiatan peresean yang digelar di malam hari selama tiga hari itu diikuti oleh para pepadu dari pulau Lombok, baik dari Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Lombok Utara serta Kota Mataram.

Peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras.

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat suku Sasak, Lombok dalam setiap kegiatan menyambut hari besar atau kegiatan lainnya.

Baca juga: Sekda Lombok Tengah: Ajang "peresean" meningkatkan ekonomi pelaku UMKM

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.