Warga binaan Rutan Praya Lombok Tengah jalani skrining ACF TBC

id TBC,Lombok Tengah ,NTB,Warga binaan

Warga binaan Rutan Praya Lombok Tengah jalani skrining ACF TBC

Warga binaan Rumah Tahanan Praya Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB saat mengikuti skrining TBC di Lombok Tengah, Kamis (30/10/2025). (ANTARA/Akhyar Rosidi).

Lombok Tengah (ANTARA) - Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Praya Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengikuti skrining Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) menggunakan intervensi Chest X-Ray (CXR) secara massal.

"Hal ini langkah penting dalam peningkatan layanan kesehatan pemasyarakatan," kata Kabid Perawatan, Pengamanan dan Kepatuhan Internal Kanwil DitjenPas NTB Amam Saifulhaq di Lombok Tengah, Kamis.

Kegiatan ini menyasar 340 WBP dan menjadi wujud nyata dukungan terhadap prioritas kesehatan nasional dalam Asta Cita Presiden, khususnya terkait percepatan penurunan kasus TBC melalui deteksi dini. Pelaksanaan ACF TBC terselenggara melalui sinergi antara Rutan Praya, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, dan Tirta Medical Centre.

Rangkaian kegiatan meliputi sosialisasi kepada WBP, skrining gejala, pemeriksaan CXR, serta pengambilan sampel sputum menggunakan Tes Cepat Molekular (TCM) bagi WBP yang terduga TBC.

"Deteksi dini seperti ini merupakan kegiatan yang telah beberapa kali dilaksanakan pada tahun sebelumnya," katanya.

Ia mengatakan namun 2025 menjadi momentum penting karena merupakan bagian dari langkah nasional Dirjenpas bersama Kemenkes untuk memperkuat penemuan kasus TBC di UPT Pemasyarakatan.

“Rutan Praya menjadi yang pertama melaksanakannya, dan 340 WBP dapat diskrining dalam dua hari. Ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kesehatan warga binaan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah Putrawangsa menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor. Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Lombok Tengah saat ini menjadi kabupaten dengan kasus TBC terendah di NTB, yaitu sekitar 1.080 kasus sepanjang tahun 2025.

Baca juga: Sumbawa Barat dinilai berhasil tanggulangi AIDS dan TBC

"Dalam Asta Cita Presiden, kesehatan adalah komponen utama termasuk tatalaksana pengendalian TBC secara nasional," katanya

"Karena itu, kami memandang kegiatan seperti ini harus dilaksanakan dengan serius, terutama di lingkungan pemasyarakatan yang berisiko tinggi,” ujarnya.

Baca juga: Mendagri Tito Karnavian instruksikan pemda prioritaskan penanganan TBC

Sementara itu, Kepala Rutan Praya M Syaripuddin Hazri menyampaikan bahwa pelaksanaan ACF TBC ini merupakan komitmen Rutan Praya dalam memastikan hak kesehatan WBP terpenuhi. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat serta menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya soal pemeriksaan, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral dan institusional dalam menciptakan lingkungan rutan yang sehat.

“Kami bersyukur dapat menjadi UPT pertama yang melaksanakan kegiatan ini. Deteksi dini TBC sangat penting, karena kesehatan WBP adalah prioritas kami. Dengan dukungan Kanwil, Dinas Kesehatan, dan tim medis, kami berharap kegiatan ini mempercepat penemuan kasus dan memutus rantai penularan di dalam rutan,” katanya.

Kegiatan ACF TBC di Rutan Praya menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara Pemasyarakatan dan sektor kesehatan dapat memberikan kontribusi bagi upaya nasional eliminasi TBC.

"Melalui deteksi dini yang menyeluruh, penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat, sehingga meningkatkan kualitas hidup WBP dan menjaga kesehatan lingkungan rutan," katanya.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.