Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan pembangunan Sekolah Garuda yang direncanakan pemerintah pusat dipastikan menguntungkan warga atau memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Saya meyakini Sekolah Garuda ini akan di bangun di Lombok Timur dan pembangunannya dilakukan 2026," kata Bupati Lombok Timur Haerul Warisin di Lombok Timur, Jumat.
Terhadap lokasi pembangunan Sekolah Garuda ini, pihaknya telah menyiapkan lahan yang telah ditinjau oleh pemerintah pusat.
"Ketika ada orang yang mengkritik terkait pembangunan Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat (SR) yang akan di bangun itu pemikiran sempit," katanya.
Ia mengatakan Sekolah Garuda yang akan dibangun ini merupakan sekolah unggulan setara dengan pendirian sekolah di Magelang, hanya saja tidak ada ikatan dinas.
"Sekolah Garuda ini jauh berbeda dengan sekolah atas lain, dari siswa yang dicari siswa super cerdas dari lulusan SMP maupun Madrasyah Tsanawiyah," katanya.
Baca juga: Lombok Timur siapkan 42 hektare untuk Sekolah Garuda
"Pendidikan beda jauh dengan SMA biasa dan mereka ditanggung makan asrama, karena sekolah unggulan," katanya.
Bahkan untuk ketempatan ini pun, menurut Bupati, sangat sulit karena persaingan sangat ketat.
"Hampir 500 kabupaten/kota di Indonesia bersaing untuk menjadi lokasi pembangunan Sekolah Garuda ini. Tetapi hanya 20 kabupaten/kota yang dipilih antara lain Lombok Timur," katanya.
Kalau ini kesempatan ini tidak direbut, lanjut dia, maka pendidikan dan ekonomi akan bangkit. "Karena pendidikan tersebut banyak orang yang membutuhkan kebutuhan dasar seperti pangan dan lainnya," kata Bupati Haerul.
"Masyarakat nantinya akan menjadi penyuplai makanan bagi siswa siswa tersebut dan perekonomian masyarakat meningkat," tambahnya.
Baca juga: Sekolah Garuda investasi SDM jangka panjang di Lombok Timur
Ia mengilustrasikan ketika Sekolah Garuda yang dibangun di Lombok Timur, ada putra putri daerah yang memiliki kecerdasan dan diterima menjadi siswa Sekolah Garuda itu menjadi kebanggaan daerah, selain keluarga.
Tidak itu saja, kata dia, ketika nantinya mereka tamat, para siswa ini dikirim lagi oleh pemerintah ke luar negeri melanjutkan studi ke universitas unggulan di luar negeri dan dibiayai oleh negara.
"Kalau nantinya berhasil di luar negeri dan kembali ke daerah asal, tidak terbayang mereka anak miskin dari desa menjadi dokter lulusan luar negeri dan bisa meningkatkan ekonomi keluarga," kata Haerul Warisin.
