Suranadi mewakili NTB lomba desa tingkat nasional

id Lombok Barat,Suranadi,Suranadi wakili NTB,lomba desa tingkat nasional

Suranadi mewakili NTB lomba desa tingkat nasional

Ketua Tim Penilai Lomba Desa Tingkat Nasional, Budiono (kiri), mendengarkan pemaparan tentang potensi Desa Suranadi, yang mewakili NTB di tingkat nasional pada 2019. (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Lombok Barat menjadi duta mewakili desa-desa se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam lomba tingkat nasional untuk Regional IV yang meliputi hampir seluruh desa di kawasan Indonesia Timur.

"Desa Suranadi bersaing bersama desa dari Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat," kata Wakil Bupati Lombok Barat, Hj Sumiatun, di kantor Desa Suranadi, Kabupaten Lombok Barat, Rabu.

Ia berharap Desa Suranadi mampu mengulang torehan emas yang pernah diraih oleh Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar, beberapa tahun yang lalu di ajang yang sama.

"Tepat sebulan yang lalu, kita menyelenggarakan hal serupa dengan kegiatan kita hari ini, yaitu penilaian perlombaan desa tingkat Provinsi NTB. Alhamdulillah, Desa Suranadi telah dipercaya menjuarai perlombaan tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penilai Budiono menjelaskan, ada tiga aspek yang dinilai dalam lomba, yakni aspek pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan.

"Kriteria yang dinilai sesuai format yang ditentukan mulai kelengkapan dokumen-dokumen dan kita verifikasi. Kita lihat bagaimana capaian pembangunan di desa, mulai dari aspek pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Suranadi Nyoman Adwisana menjelaskan, luas wilayah Desa Suranadi mencapai 844,3 hektare dan terbagi atas sembilan dusun dengan jumlah penduduk sebanyak 6.232 jiwa.

Dengan total APBDes sebesar Rp2 miliar lebih, Nyoman mengaku menggunakan lebih dari Rp1,6 miliar atau 80 persen dari total APBDes untuk pembangunan. Baik dalam bentuk belanja modal infrastruktur atau sarana prasarana, pembangunan sumber daya manusia, pemberdayaan, dan lain sebagainya. Artinya, desanya mampu untuk ikut andil dalam percepatan pembangunan di Indonesia pada umumnya.

"Selain persoalan infrastruktur, maka masalah sumber daya manusia seperti angka lama sekolah di pendidikan, stunting di kesehatan, dan masalah peningkatan pendapatan di ekonomi sedang kami dorong melalui sinergi, integrasi, dan komplementaritas program lintas organisasi perangkat daerah dengan desa," ujarnya.

Nyoman juga memberikan gambaran kepada para tim penilai tentang aneka destinasi wisata di desanya, seperti Taman Impian Suranadi, dan Kampung Hijau Suranadi, kawasan hutan Suranadi, Taman Suranadi, dan lain sebagainya yang sebagian besarnya adalah warisan sejarah.

"Potensi utama di desa kami adalah pariwisata, baik berupa pariwisata alamiah karena dekat dengan hutan wisata dan Taman Narmada yang kerap dijadikan tempat bumi perkemahan, namun juga dari aspek wisata religi karena memiliki mata air Dhang Kayangan Suranadi, yang menjadi sasaran utama umat Hindu seluruh Indonesia dalam berziarah atau Tirta Yatre," katanya.