KJRI Shanghai memastikan tidak ada WNI korban topan Lekima

id Topan Lekima

KJRI Shanghai memastikan tidak ada WNI korban topan Lekima

Mobil-mobil yang terendam sebagian akibat banjir setelah Topan Lekima mengenai kota Dajing di Wenzhou, provinsi Zhejiang, China, Sabtu (10/8/2019). Foto diambil tanggal 10 Agustus 2019. (REUTERS/CHINA STRINGER NETWORK)

Mataram (ANTARA) - Konsulat Jenderal RI di Shanghai memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban topan Lekima yang menerjang wilayah timur China.

"Sampai hari ini belum ada laporan mengenai warga kita yang menjadi korban bencana alam topan," kata Kanselari KJRI Shanghai Muhammad Arifin kepada Antara di Beijing, Minggu.

Pihaknya terus memantau perkembangan atas bencana alam yang melanda sebagian besar wilayah timur daratan Tiongkok itu yang merupakan wilayah kerja KJRI Shanghai.

Sampai saat ini jumlah korban tewas akibat topan Lekima yang menyebabkan tanah longsor di China telah mencapai 30 orang.

Para korban tewas kebanyakan berada di wilayah administrasi Kota Wenzhou. Sebanyak 18 warga lainnya belum diketahui nasibnya.

Pihak Pemerintah Provinsi Zhejiang menyebutkan bahwa 1,08 juta warga dievakuasi ke tempat aman. Banjir dan tanah longsor yang dipicu Lekima telah menyebabkan 5 juta warga terkena dampaknya.

Sedikitnya 173.000 hektare lahan pertanian dan 34.000 unit rumah rusak berat sehingga menyebabkan kerugian material hingga mencapai 14,57 miliar RMB.

Lekima yang merupakan topan dengan tingkat kebahayaan delapan dan terkuat pada tahun ini mendarat di Provinsi Zhejiang dengan kecepatan 187 kilometer per jam pada Sabtu (10/8) pukul 01.45 waktu setempat (00.45 WIB) seperti dilaporkan Xinhua.

Di Kota Shanghai, sekitar 253.000 orang dievakuasi ke tempat aman.

Pusat Meteorologi Nasional China (NMC) mengingatkan warga untuk mewaspadai topan tersebut yang diperkirakan akan mendarat di Provinsi Shandong pada Minggu malam.

Sebanyak 47 jadwal penerbangan dari dan menuju Shandong terpaksa mengalami perubahan.