Irjen Nana Sudjana memaparkan peta kerawanan NTB

id Irjen Pol Nana Sudjana,Kapolda NTB,Irjen Pol Tomsi Tohir,pedang pora,farewell and welcome parade kapolda ntb,pisah sambu

Irjen Nana Sudjana memaparkan peta kerawanan NTB

Irjen Pol Nana Sudjana (ketiga kiri) didampingi istri dan diikuti Kapolda NTB yang baru Irjen Pol Tomsi Tohir (kedua kiri) bersama istri melewati barisan pasukan pedang pora usai melaksanakan upacara "Farewell and Welcome Parade Kapolda NTB" di Lapangan Gajah Mada, Mapolda NTB, Senin (13/1/2020). (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Mantan Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Irjen Pol Nana Sudjana yang kini diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolda Metro Jaya, memaparkan peta kerawanan wilayah setempat kepada pejabat penggantinya, Irjen Pol Tomsi Tohir.

Pemaparan itu disampaikan Irjen Pol Nana Sudjana dalam kesempatan terakhirnya berdiri di hadapan seluruh jajaran dan pejabat pemerintahan NTB yang hadir dalam upacara "Farewell and Welcome Parade Kapolda NTB" di Lapangan Gajah Mada, Mapolda NTB, Senin.

"Dari awal menjabat, yang kami antisipasi betul itu masalah konflik sosial, ini mungkin yang perlu diantisipasi kapolda baru," kata Nana Sudjana.

Selain menjelaskan tentang kerawanan dari konflik sosial, Nana juga mengungkapkan persoalan yang berkaitan dengan aksi radikalisme dan terorisme.

"Selama saya menjabat, ada dua kali penangkapan terkait kelompok radikal ini. Tapi berkat kesigapan selama ini (program deradikalisme TNI-Polri) yang cukup intensif, bagaimana mengembalikan mereka jadi masyarakat, itu bisa terus kita tanggulangi," ujarnya.

Selanjutnya peta kerawanan NTB perihal gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) adalah pencurian. Dalam persoalan ini, ada dua faktor penyebabnya, yakni ekonomi dan narkoba.

"Ini lah (pengungkapan dan pencegahan kasus pencurian) yang masih terus kita upayakan. Faktor ekonomi dan narkoba, perlu diingat bahwa dua faktor ini yang cukup mempengaruhi tindak kriminalitas di NTB," ucapnya.

Kemudian Nana Sudjana membahas masalah kebakaran hutan. Persoalan yang kerap muncul di tengah musim kemarau ini juga menjadi salah satu fokus Polri dalam bertugas.

"Kalau masalah kebakaran hutan ini sebenarnya bukan karena lahan gambut, tapi adanya ladang yang kering di tengah musim kemarau, seperti di areal Gunung Rinjani dan Tambora," katanya.

Terakhir persoalan yang menurutnya paling penting dan sangat berkaitan dengan peningkatan ekonomi masyarakat adalah pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.

"Pengawalan destinasi wisata unggulan, yakni Mandalika, ini terkait masalah lahan. TNI, Polri, BPN, pemda, kami bersama-sama di sini ada tim satgas terpadu, baik ditingkat kabupaten sampai provinsi. Jadi ini proyek nasional yang pembangunannya harus dikawal betul," ucapnya.

Untuk menghadapi semua persoalan itu, Nana berharap agar Kapolda NTB yang baru beserta seluruh jajarannya tetap bisa menjalin soliditas dan sinergitas dengan seluruh stakeholder. Harapan sekaligus pesan tersebut dia anggap sebagai dasar kepentingan daerah dalam mencapai kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

"Soliditas, sinergitas itu penting dalam rangka menjaga kondusifitas. Karena itu saya berharap agar itu semua dapa terus ditingkatkan supaya pembangunan yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dan menjadi lebih baik lagi," ujarnya.