Cuaca dan navigasi buruk hambat Etape 10 Dakar

id dakar 2020,reli dakar,Ricky Brabec

Cuaca dan navigasi buruk hambat Etape 10 Dakar

Stephane Peterhansel dan Paulo Fiuza melaju dengan mobil buggy Mini di etape 10 Dakar 2020 yang menempuh rute Haradh menuju Shubaytah sejauh 608km dengan Special Stage sepanjang 534km, Rabu (15/1/2020) (ANTARA/HO/DPPI Media)

Jakarta (ANTARA) - Para pebalap tampil kurang maksimal pada Etape 10 Reli Dakar 2020 setelah cuaca buruk dan kesalahan navigasi yang menyebabkan mereka kehilangan banyak waktu dalam mengejar posisi pada klasemen.

Kendati Joan Barreda meraih kemenangan etape pertamanya di Dakar tahun ini, namun rekan satu timnya dalam Honda, Ricky Brabec, memperlebar jarak untuk mendominasi puncak klasemen kategori sepeda motor hingga Etape 10 usai, Rabu.

Brabec setelah finis runner-up hari ini kini memimpin 25 menit di depan Pablo Quintanilla dari tim Husqvarna dan 27 menit di depan Joan Barreda, yang menggeser juara bertahan Toby Price ke peringkat empat dengan selisih satu menit 24 detik.

Para pebalap tak bisa lebih jauh memperbaiki catatan waktunya karena etape yang menjadi awal dari etape maraton itu harus dipotong dan diakhiri lebih awal.

Sedianya Etape 10 menempuh rute Haradh-Shubaytah sejauh 608 km dengan Special Stage sepanjang 534 km itu. Namun, karena sumber daya yang digunakan untuk memastikan keamanan dari kompetitor semuanya dimobilisasi dan dengan memburuknya kondisi cuaca (angin kencang), Race Director memutuskan untuk menghentikan Etape 10 antara Haradh dan Shubaytah setelah 345 km.

Dunes, dunes, more dunes... And home!
"Masih ada dua hari tersisa, dua kali lagi bermalam, jadi saya belum menyerah. Kami akan melakukan yang terbaik dalam dua hari selanjutnya," kata Brabec seperti dikutip laman resmi Dakar.

"Tak ada tekanan. Kami masih memiliki jalan panjang, jadi kami tak akan membiarkan tekanan dan orang lain mempengaruhi kami. Target utamanya adalah untuk finis setiap hari.

"Tapi kami tidak menang hari ini dan itu bagus karena besok saya tak harus membuka jalan... Saya rasa kami beruntung.  Saya  tinggal membalap dengan cerdik dan tetap fokus," pungkas Brabec yang mengincar gelar pertamanya di Dakar itu.

Pemuncak klasemen quad bike Ignacio Casale sempat tersesat sampai kehilangan waktu 45 menit dari Kamil Wisniewski yang menjadi juara hari itu.

Akibatnya, Simon Vitse memangkas jarak dari juara Dakar dua kali itu untuk mengancam pada peringkat dua dengan selisih 16 menit.


 

Sedangkan persaingan dalam kategori mobil sekali lagi membuat Carlos Sainz sedikit bernafas lega setelah rival-rivalnya gagal memotong waktu untuk menyusul pada puncak klasemen.

Sainz kini memimpin 18 menit dari juara bertahan Nasser Al-Attiyah dan juara Dakar 13 kali Stephane Peterhansel setelah kedua rival itu kehilangan banyak waktu setelah mengambil jalur yang salah pada etape yang menempuh rute Haradh-Shubaytah sejauh 608 km dengan Special Stage sepanjang 534 km itu.

Al-Attiyah pun belum menyerah ketika reli ketahanan terberat di dunia itu menyisakan dua etape lagi. Peluang masih terbuka.

"Carlos akan membuka jalan besok dan aku akan start dari posisi ke-17, tapi besok kami harus membalap dengan baik. Sangat sulit untuk menekan tapi yang utama kami harus tampil baik. Ini belum berakhir," kata sang pebalap asal Qatar itu.

Sementara itu juara dunia Formula 1 dua kali Fernando Alonso terguling dengan mobil Toyota Hiluxnya ketika melibas gunung pasir. Kompatriot senegara Sainz itu melanjutkan balapan meski kehilangan kaca depan mobilnya dan kehilangan waktu hingga satu jam.

Alonso mengawali etape hari ini pada peringkat 10 klasemen namun melorot ke peringkat 14 setelah finis.
 

Kemudian Casey Currie semakin mantap pada puncak kategori SSV menyusul kesulitan yang dialami Chaleco Lopez, yang kehilangan lebih dari satu jam pada etape hari ini. Sementara gelar etape hari itu jatuh ke tangan rookie dan kompetitor Dakar Experience Mitchell Guthrie.

Sergei Kariakin kini menjadi pesaing terdekat Currie dengan jarak 46 menit

Di kategori truk, Anton Shibalov menghentikan kemenangan beruntun rekan satu timnya di Kamaz Andrey Karginov. Karginov yang mengincar gelar keduanya di Dakar itu menikmati jarak 36 menit dari Shibalov pada puncak klasemen.

Hari ini dan besok para pebalap menjalani apa yang disebut etape maraton yang akan menjadi tes ketahanan sebenarnya bagi para pebalap di mana mereka tak akan didampingi oleh kru mekanik setibanya di bivouac, tempat peristirahatan.

Selama dua hari berturut-turut, para pebalap hanya diperbolehkan menerima bantuan dari sesama kompetitor dan bukan dari kendaraan pendamping tim mereka.

Setelah beristirahat, para pebalap akan menjalani etape selanjutnya menuju rute sebaliknya yaitu dari Shubaytah ke Haradh sejauh 747 km dan SS sepanjang 379 km.