Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Kepala Desa Sukarara, H Saman Budi, mengingatkan, warganya untuk mewaspadai anjing liar pasca musibah meninggalnya seorang anak perempuan berinisial HI (7) yang diduga digigit hewan tersebut.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk terus waspada terhadap anjing yang berkeliaran," katanya di Lombok Tengah, Selasa.

Ia menambahkan imbauan tersebut akan terus dilakukan terutama kepada orang tua agar tetap menjaga anak-anaknya saat bermain di luar rumah.

Selain itu, disebutkan, imbauan itu juga berlaku bagi pemelihara anjing agar hewannya tidak berkeliaran bebas hingga dapat melukai masyarakat.

Terkait dengan musibah anak perempuan berinisial HI (7) yang meninggal dunia akibat diduga gigitan anjing, ia menyebutkan pihaknya melakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Pertanian Loteng, untuk meneliti terkait anjing liar tersebut.

"Apakah hewan tersebut memiliki penyakit rabies atau tidak," katanya.

Sebelumnya, seorang anak perempuan berinisial HI (7) warga  Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah meninggal dunia, diduga akibat digigit anjing liar di sawah belakang rumah keluarganya di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat.

"Korban digigit di leher dan di kepala oleh anjing yang besar. Korban sempat diseret, lalu anjingnya kita kejar dan lari. Korban langsung digendong ibunya," kata Syamsul, saksi mata yang berjualan es campur di sekitar TKP, Senin.

Peristiwa Itu terjadi pada Minggu (24/9) sore, korban datang ke Desa Sukarara bersama kedua orang tuanya untuk menjenguk keluarganya yang sakit.

Setibanya di rumah keluarganya, korban bermain bersama dua orang anak lainnya di sawah yang ada di belakang rumah keluarganya. 

"Dan di saat itulah korban digigit anjing pada bagian leher dan wajah, bahkan korban sempat diseret beberapa meter oleh Anjing Ganas tersebut," katanya.

Pewarta : Magang UIN Mataram
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024