Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota(Polresta) Mataram, Nusa Tenggara Barat(NTB) menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mencegah kemacetan saat masyarakat menggelar perayaan Lebaran Topat (Lebaran Ketupat) tahun 2024, Rabu (17/4).

Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Mataram Kompol Bowo Tri Handoko di Mataram, Selasa, menegaskan pihaknya sudah mematangkan persiapan dalam mendukung kelancaran kegiatan masyarakat merayakan Lebaran Topat dengan tradisi berziarah dan mengunjungi objek wisata tersebut.

"Jadi, personel nanti melaksanakan pengamanan di sejumlah simpang jalur kendaraan maupun objek wisata. Kami melihat dari tujuan masyarakat yang biasanya merayakan di kawasan pantai dan ziarah makam," kata Bowo.

Dia menjelaskan bahwa dalam giat pengamanan arus lalu lintas pada perayaan Lebaran Topat, pihaknya telah mendirikan pos pantau di sejumlah lokasi, seperti di sekitar Tugu Mataram Metro yang berada di Bundaran Jempong.

"Kemudian, ada juga di simpang lima Kota Tua Ampenan, simpang tiga Kebon Roek, simpang tiga Ireng, simpang empat Dasan Cermen, sama simpang empat Gunungsari," ujarnya.

Tujuan mendirikan pos pantau ini, jelas dia, untuk melihat pergerakan kendaraan menuju objek wisata pantai dan pemakaman.

Dia menambahkan, hasil giat pemantauan dari pos pantau akan ditindaklanjuti oleh personel yang bertugas di lokasi penyekatan.

"Penyekatan kami lakukan di seluruh pintu masuk wilayah hukum Polresta Mataram. Itu ada di simpang empat Dasan Cermen, Kekait, Tembolak Pelangi Mataram, dan Jembatan Meninting," ucap dia.

Khusus untuk penyekatan di Jembatan Meninting yang merupakan perbatasan antara Kota Mataram dengan Kabupaten Lombok Barat, lanjut dia, akan diterapkan pembatasan pergerakan kendaraan pada pukul 15.00 Wita.

Baca juga: Berharap rupiah bisa berlipat dari kulit ketupat
Baca juga: Sentra kulit ketupat Palmerah hingga kiat tinggalkan motor

"Kita ketahui bersama kalau kawasan wisata Senggigi di Kabupaten Lombok Barat ini kerap jadi tujuan perayaan. Maka dari itu, pukul 15.00 Wita, kendaraan yang datang dari Mataram menuju arah Senggigi lewat Jembatan Meninting itu kami tutup," katanya.

Kendaraan yang boleh melintas hanya untuk pekerja di kawasan Senggigi, masyarakat yang berdomisili di Senggigi, dan tamu yang menginap di kawasan Senggigi.

"Selebihnya, masyarakat yang mau merayakan Lebaran Topat di Senggigi, sudah tidak boleh lagi melintas," ucap dia.

Kemudian, pada pukul 17.00 Wita, pada saat arus balik masyarakat dari kawasan wisata Senggigi, pihak kepolisian akan menerapkan "One Way" untuk kendaraan yang berangkat dari arah Senggigi menuju Mataram.

"Biar enggak macet, nanti di sejumlah persimpangan arus kendaraan akan dipecah. Itu ada di simpang tiga Montong ke arah Gunungsari, kemudian simpang tiga Kebon Roek, dan simpang lima Kota Tua Ampenan. Itu 'One Way' semua dari Senggigi," ujarnya.

Dengan menerapkan hal tersebut, Bowo mengimbau kepada masyarakat yang hendak menuju wilayah Senggigi untuk menunda keberangkatan.

"Harap permaklumannya agar arus balik kendaraan dari Senggigi ini cepat terurai. Kalau ada kendaraan yang mau melintas ke sana, kami akan minta untuk istirahat sampai 'One Way' kami rasa sudah selesai," ucap dia.

Secara aturan, pihaknya akan membuka kembali jalur tersebut pada pukul 19.00 Wita. Namun, Bowo mengatakan hal tersebut akan menyesuaikan situasi di lapangan.

"Jadi, kalau sudah 'One Way', kami mohon pengertian masyarakat," kata Bowo.
 

Pewarta : Dhimas Budi Pratama
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024