Mataram (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hassanudin meninjau fasilitas peleburan dan pemurnian mineral atau smelter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat.
"Kehadiran smelter itu menjadi angin segar bagi industri pertambangan di Indonesia," ujar Hassanudin dalam keterangan, di Mataram, Kamis.
Fasilitas peleburan dan pemurnian tersebut dirancang memiliki kapasitas input terpasang sebesar 900 ribu ton konsentrat per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.
Produk dari peleburan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa.
Hassanudin berharap peresmian smelter tembaga AMNT dapat mendorong kemajuan industri dan perputaran ekonomi bagi masyarakat NTB.
Menurutnya, pemerintah daerah akan selalu memberikan dukungan dan solusi terhadap berbagai kendala yang dihadapi dalam berinvestasi.
"Pemerintah tidak boleh menjadi bagian dari kendala harus menjadi bagian menyelesaikan masalah yang ada," ujar Hassanudin.
Perseroan menargetkan mulai memproduksi katoda tembaga pada kuartal IV-2024. AMNT kini sedang menyelesaikan proses komisioning smelter tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat.
Dalam mengerjakan proyek pembangunan smelter tersebut, perseroan bekerja sama dengan kontraktor internasional, termasuk China Non-ferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co Ltd (NFC) dan PT Pengembangan Industri Logam (PT PIL).
"Kehadiran smelter itu menjadi angin segar bagi industri pertambangan di Indonesia," ujar Hassanudin dalam keterangan, di Mataram, Kamis.
Fasilitas peleburan dan pemurnian tersebut dirancang memiliki kapasitas input terpasang sebesar 900 ribu ton konsentrat per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.
Produk dari peleburan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa.
Hassanudin berharap peresmian smelter tembaga AMNT dapat mendorong kemajuan industri dan perputaran ekonomi bagi masyarakat NTB.
Menurutnya, pemerintah daerah akan selalu memberikan dukungan dan solusi terhadap berbagai kendala yang dihadapi dalam berinvestasi.
"Pemerintah tidak boleh menjadi bagian dari kendala harus menjadi bagian menyelesaikan masalah yang ada," ujar Hassanudin.
Perseroan menargetkan mulai memproduksi katoda tembaga pada kuartal IV-2024. AMNT kini sedang menyelesaikan proses komisioning smelter tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat.
Dalam mengerjakan proyek pembangunan smelter tersebut, perseroan bekerja sama dengan kontraktor internasional, termasuk China Non-ferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co Ltd (NFC) dan PT Pengembangan Industri Logam (PT PIL).