Mataram (ANTARA) - Provinsi Nusa Tenggara Barat berkeinginan membangun stadion sepakbola internasional yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas olahraga di daerah tersebut.
Proyek ambisius itu, tidak hanya akan menjadi fasilitas olahraga, tetapi juga berpotensi menjadi pusat ekonomi dan pariwisata baru bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Cita-cita membangun stadion sepakbola internasional tersebut menjadi salah satu visi dan misi dan bagian dari 12 program unggulan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB nomor urut 2, Zulkieflimansyah – Suhaili FT atau Zul-Uhel.
"Menjadikan NTB menjadi sebagai destinasi sport tourism merupakan cita-cita Bang Zul dari dulu. NTB sudah mampu jadi tuan rumah MotoGP Mandalika, balap motocross MXGP. Sekarang waktunya punya stadion internasional," kata Ketua Relawan Zul-Uhel, Karman BM.
Menurutnya, dengan adanya stadion internasional tersebut, NTB bisa menjadi tuan rumah sepakbola tingkat dunia.
"Mungkin terdengar mustahil, seperti pikiran banyak orang sebelum NTB memiliki Sirkuit MotoGP Mandalika. Mustahil ada MotoGP di Lombok, tapi faktanya sekarang event itu digelar setiap tahun," ujarnya.
Mengutip kata yang sering dilontarkan oleh Bang Zul, perjalanan selalu dimulai dengan langkah pertama. Oleh sebab itu, Karman merasa optimis NTB akan semakin mendunia dengan kehadiran stadion sepakbola berstandar internasional.
Baca juga: Stadion Utama Sumut ditutup seusai PON untuk perampungan
Terlebih lagi, kata dia, sosok Zulkieflimansyah memiliki kepiawaian melobi di tingkat nasional. Hal itu tentu menjadi modal untuk mewujudkan cita-citanya bisa menghadirkan Tim Nasional Indonesia berlaga di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Bukan tidak mungkin Timnas kesayangan kita, bisa melawan negara lain di rumah kita sendiri. Bukan lagi dari televisi atau pergi jauh-jauh ke kota-kota besar di Indonesia," ucap Karman.
Ia menambahkan pembangunan stadion sepakbola berstandar internasional juga selaras dengan NTB yang sudah resmi terpilih sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028, bersama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Mataram desain bangun stadion mini kapasitas 5.000 penonton
Terpilihnya NTB sebagai tuan rumah PON 2028 juga tidak lepas dari perjuangan Zulkieflimansyah saat menjabat Gubernur NTB, bersama dengan Mori Hanapi selaku Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB.
"Kepiawaian Bang Zul melakukan lobi di pusat boleh dibilang selalu sukses dan menghadirkan manfaat besar bagi NTB. Sebut saja tuan rumah PON, itu berkat lobi-lobi Doktor Zul bersama Mori Hanapi,” kata dia.
Sebelumnya, calon Gubernur NTB nomor urut 02, Zulkieflimansyah menegaskan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan memiliki stadion sepakbola internasional.
Stadion tersebut diharapkan menjadi lokasi pembukaan dan penutupan PON 2028.
"Venue PON juga nanti akan tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTB. Minimal kita punya fasilitas olahraga yang bagus lah dan berkelas internasional," ucapnya.
Proyek ambisius itu, tidak hanya akan menjadi fasilitas olahraga, tetapi juga berpotensi menjadi pusat ekonomi dan pariwisata baru bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Cita-cita membangun stadion sepakbola internasional tersebut menjadi salah satu visi dan misi dan bagian dari 12 program unggulan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB nomor urut 2, Zulkieflimansyah – Suhaili FT atau Zul-Uhel.
"Menjadikan NTB menjadi sebagai destinasi sport tourism merupakan cita-cita Bang Zul dari dulu. NTB sudah mampu jadi tuan rumah MotoGP Mandalika, balap motocross MXGP. Sekarang waktunya punya stadion internasional," kata Ketua Relawan Zul-Uhel, Karman BM.
Menurutnya, dengan adanya stadion internasional tersebut, NTB bisa menjadi tuan rumah sepakbola tingkat dunia.
"Mungkin terdengar mustahil, seperti pikiran banyak orang sebelum NTB memiliki Sirkuit MotoGP Mandalika. Mustahil ada MotoGP di Lombok, tapi faktanya sekarang event itu digelar setiap tahun," ujarnya.
Mengutip kata yang sering dilontarkan oleh Bang Zul, perjalanan selalu dimulai dengan langkah pertama. Oleh sebab itu, Karman merasa optimis NTB akan semakin mendunia dengan kehadiran stadion sepakbola berstandar internasional.
Baca juga: Stadion Utama Sumut ditutup seusai PON untuk perampungan
Terlebih lagi, kata dia, sosok Zulkieflimansyah memiliki kepiawaian melobi di tingkat nasional. Hal itu tentu menjadi modal untuk mewujudkan cita-citanya bisa menghadirkan Tim Nasional Indonesia berlaga di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Bukan tidak mungkin Timnas kesayangan kita, bisa melawan negara lain di rumah kita sendiri. Bukan lagi dari televisi atau pergi jauh-jauh ke kota-kota besar di Indonesia," ucap Karman.
Ia menambahkan pembangunan stadion sepakbola berstandar internasional juga selaras dengan NTB yang sudah resmi terpilih sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028, bersama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Mataram desain bangun stadion mini kapasitas 5.000 penonton
Terpilihnya NTB sebagai tuan rumah PON 2028 juga tidak lepas dari perjuangan Zulkieflimansyah saat menjabat Gubernur NTB, bersama dengan Mori Hanapi selaku Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB.
"Kepiawaian Bang Zul melakukan lobi di pusat boleh dibilang selalu sukses dan menghadirkan manfaat besar bagi NTB. Sebut saja tuan rumah PON, itu berkat lobi-lobi Doktor Zul bersama Mori Hanapi,” kata dia.
Sebelumnya, calon Gubernur NTB nomor urut 02, Zulkieflimansyah menegaskan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan memiliki stadion sepakbola internasional.
Stadion tersebut diharapkan menjadi lokasi pembukaan dan penutupan PON 2028.
"Venue PON juga nanti akan tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTB. Minimal kita punya fasilitas olahraga yang bagus lah dan berkelas internasional," ucapnya.