Dompu (ANTARA) - Sedikitnya dua anak meninggal akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

"Data sementara per-22 Januari 2025 tercatat sudah 35 kasus. Dua meninggal dunia dan 33 dinyatakan sembuh," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Dompu, Hj. Maria Ulfa Hamidah kepada ANTARA, Senin.

Dikatakannya, kedua anak yang meninggal dunia itu satu berasal dari Desa Ranggo, Kecamatan Pajo dan Desa Karombo, Kecamatan Pekat.

"Keduanya status anak-anak, umurnya 4,4 tahun dan satunya 5,5 tahun," jelas Umi Ulfa.

Baca juga: Lima warga NTB meninggal akibat DBD
Baca juga: Warga Lombok Timur diminta waspadai kasus DBD pada musim hujan ini

Lebih lanjut, ia menuturkan, kasus DBD di Dompu ini trennya terus meningkat. “Kami belum dapatkan progres terakhir dari Rumah sakit dan Puskesmas. Biasanya mereka update per-minggu," terangnya.

Terpisah, Ketua tim kerja program P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Faisal, mengatakan, jumlah 35 kasus ini merupakan data pekan lalu dan belum masuk data pekan ini dari RSUD Dompu.

“Sekarang ini, tiap hari tetap ada laporan kasus DBD. Karena di Puskesmas sekarang sudah ada rapid, sehingga bisa mendeteksi DBD,” jelas Faisal.

Menurutnya, dengan dua kasus kematian dan terus bertambahnya masyarakat yang terjangkit DBD ini harusnya Dompu sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Namun yang menentukan dan menetapkan itu kewenangan Kepala daerah (Bupati, red) bukan Dinkes atau RSUD," tegasnya.

Baca juga: Dinkes NTB ingatkan masyarakat waspadai DB
Baca juga: Sebanyak 238 kasus DBD di Lombok Tengah selama 2024

Yang dilakukan saat ini, kata Faisal, pihaknya melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk. Upaya ini digalakkan kepada Masyarakat dengan fokus pada wilayah yang ditemukan kasus DBD.

“Kasus yang terbanyak masih di wilayah Dompu dan Woja. Tapi awal tahun ini, wilayah Puskesmas Nangakara sudah banyak kasus DBD-nya,” jelasnya.

Dengan banyaknya kasus DBD ini, Faisal mengatakan, pihaknya akan mendorong Gerakan Jumat kuras bak air. Harapannya menjadi gerakan tingkat Kabupaten yang harus diikuti oleh semua desa-lurah se Kabupaten Dompu.

“Jika gerakan ini berhasil, maka jentik nyamuk tidak akan ada. Karena nyamuk dewasa ada dari jentik nyamuk,” katanya.

Baca juga: Tiga orang meninggal akibat DBD di Mataram

Berikut update kasus DBD Kabupaten Dompu di Puskesmas masing-masing per 22 Januari 2025:

1. Puskesmas Dompu Barat, Kecamatan Woja 3 kasus terkonfirmasi,
2. Puskesmas Rasabou, Kecamatan Huu, 2 kasus terkonfirmasi,
3. Puskesmas Ranggo, Kecamatan Pajo, 6 kasus terkonfirmasi dan 1 kasus meninggal dunia,
4. Puskesmas Kilo, Kecamatan Kilo, 7 kasus terkonfirmasi,
5. Dompu Kota, Kecamatan Dompu, 4 kasus terkonfirmasi
6. Dompu Timur, Kecamatan Dompu, 4 kasus terkonfirmasi,
7. Puskesmas Soriutu, Kecamatan Manggelewa, 3 kasus terkonfirmasi,
8. Puskesmas Kempo, Kecamatan Kempo, 0 kasus,
9. Puskesmas Nangakara, Kecamatan Pekat, 3 kasus terkonfirmasi,
10. Dan, Puskesmas Calabai, Kecamatan Pekat, 3 kasus terkonfirmasi dan 1 kasus meninggal dunia.


Pewarta : Ady Ardiansah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025