Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan proses verifikasi penerima bantuan banjir dengan menggunakan sistem by name by address (BNBA).
"Verifikasi dengan sistem BNBA untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Ahmad Muzaki, di Mataram, Rabu.
Kegiatan verifikasi penerima bantuan banjir tersebut ditargetkan rampung satu bulan ke depan dan setelah proses verifikasi rampung, bantuan berupa paket sembako, kompor gas, dan kebutuhan pokok lainnya segera disalurkan kepada warga terdampak banjir.
Menurutnya, bantuan tidak bisa langsung diberikan tanpa data lengkap BNBA sehingga harus ada verifikasi yang benar-benar mencocokkan nama dengan alamat sesuai KTP penerima bantuan.
Baca juga: Konsep edukasi mitigasi bencana banjir disiapkan di Mataram
Karena itu, kegiatan verifikasi dalam prosesnya dilakukan pengumpulan data secara berjenjang mulai dari tingkat RT, kepala lingkungan, kelurahan hingga camat.
Setelah terkumpul, BPBD akan melakukan penyisiran data akhir sebagai dasar penetapan surat keputusan (SK) kepala daerah terkait penerima bantuan.
Kegiatan pendataan dilakukan secara adil dan transparan agar tidak menimbulkan pertanyaan warga terdampak lainnya. "Yang akan kami berikan bantuan, warga yang benar-benar terdampak," katanya.
Data BPBD Kota Mataram mencatat jumlah jiwa yang terdampak banjir 6 Juli 2025, sebanyak 8.536 KK atau 33.290 jiwa tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram, 6 orang luka-luka, satu meninggal, dan 740 jiwa mengungsi.
"Untuk target pemberian bantuan, sekitar 1.000 paket," katanya.
Baca juga: Waspada! Air sumur di Mataram tercemar E. Coli pasca-banjir
Untuk pemberian bantuan tersebut, BPBD berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kota Mataram yang juga akan menyiapkan 1.000 paket pangan dan sandang yang merupakan program bantuan pada masa transisi pemulihan.
Paket bantuan pangan yang disiapkan Dinas Sosial tersebut antara lain berupa beras, minyak goreng, dan mi instan. Sedangkan paket sandang antara lain berupa tikar dan selimut.
"Kami di BPBD akan siapkan kompor gas, dan peralatan dapur lainnya," katanya.
Sementara menyinggung tentang kerugian akibat banjir, BPBD masih melakukan evaluasi untuk menentukan nilai kerusakan dan sumber anggaran.
"Hasil itu menjadi pertimbangan apakah penanganan cukup dilakukan oleh pemerintah kota atau membutuhkan intervensi dari pemerintah provinsi dan pusat," katanya.
Baca juga: Banjir Mataram jadi momentum siapkan konsep pembangunan tahan bencana
Baca juga: Dinsos siapkan 1.000 paket pangan bagi korban banjir di Mataram
Baca juga: Kerusakan tanggul di Mataram akibat banjir butuh Rp7 Miliar untuk pemulihan
Baca juga: Dukcapil usulkan 20.000 keping blangko KTP untuk korban banjir di Mataram