Dompu (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus menggenjot peningkatan produksi gula nasional dengan menggulirkan program Bongkar Ratoon (BR) dan perluasan areal tanam tebu di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Demikian disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Dompu, Senin (1/9).

Program ini didukung penyediaan benih unggul, skema Calon Penerima Calon Lahan (CPCL), serta kemitraan bersama PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS) dan para petani mitra.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Abdul Roni Angkat, pada 27 Agustus 2025 melakukan kunjungan kerja meninjau langsung proses produksi gula di PT. SMS yang memiliki kapasitas giling 5.000 TCD dengan areal tebu seluas 4.000 hektare.

PT. SMS berpotensi memperluas areal perkebunan bersama petani hingga 14.000 hektare, sehingga diharapkan dapat memperkuat pasokan bahan baku sekaligus mendukung swasembada gula di NTB.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, program besar ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

"Ini akan membantu petani-petani seluruh Indonesia. Insya Allah melibatkan sekitar satu jutaan tenaga kerja," ujarnya.

Baca juga: Wamentan sebut penyaluran pupuk hingga HPP gabah

Abdul Roni menjelaskan, pemetaan benih dan penjadwalan tanam harus segera diselesaikan agar target program tercapai.

"Mapping benih dan jadwal tanam harus selesai dalam waktu dekat. Lahan yang dibuka dan benih yang tertanam harus sesuai dengan target nasional," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya percepatan verifikasi CPCL di lapangan agar bantuan lebih tepat sasaran. Menurutnya, data CPCL yang masuk masih perlu dipacu untuk memenuhi kebutuhan program.

Baca juga: Kementan mengoptimalkan peran petani milenial kelola pertanian modern

Selain itu, penguatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus tebu menjadi alternatif pembiayaan bagi petani. Dengan plafon hingga Rp500 juta per petani dan dapat diajukan kembali setelah lunas, KUR Khusus Tebu kini memiliki dasar hukum melalui Permenko Nomor 12 Tahun 2025. Pemerintah juga menetapkan kembali pupuk ZA sebagai pupuk subsidi khusus bagi petani tebu guna meningkatkan produksi dan produktivitas.

"Sinergi antara pemerintah, petani, pelaku industri, serta dukungan pembiayaan dari KUR, program BR, dan perluasan 2025 diharapkan mampu mendorong produktivitas tebu nasional sekaligus memperkuat kedaulatan pangan dan energi Indonesia," tutup Abdul Roni.


Pewarta : Ady Ardiansah
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025