Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengusulkan tambahan petugas operator insinerator dan satgas kebersihan sebagai langkah penanganan sampah di kota itu.
Kepala DLH Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin, mengatakan berdasarkan hasil evaluasi beban kerja DLH saat ini dibutuhkan tambahan 30 personel.
"Sebanyak 30 personel itu terdiri atas 20 orang satgas kebersihan dan 10 orang sebagai operator insinerator," katanya.
Dengan adanya rencana penempatan tiga unit mesin insinerator di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) konvensional Sandubaya, pihaknya harus menyiagakan dua orang operator pada satu unit insinerator.
"Jadi ada enam orang kami siagakan untuk tiga insinerator, sisanya empat orang menjadi cadangan ketika ada salah satu dari enam orang tersebut berhalangan masuk kerja," katanya.
Baca juga: Insinerator TPST Sandubaya Mataram tambah daya listrik
Dari tiga rencana penempatan mesin insinerator, saat ini sudah ada satu unit dengan kapasitas 10 ton per hari dengan dua kali pembakaran masing-masing 5 ton.
Sementara dua unit lagi, segera ditempatkan pada lokasi yang sama karena satu unit masih dalam proses pemesanan dan satu unit akan menggunakan mesin insinerator limpahan dari Rumah Sakit (RS) Moh Ruslan Mataram.
"Untuk insinerator limpahan dari RS Ruslan, tinggal menunggu teknisi ahli yang akan memindahkan. Kalau landasan kami sudah siapkan," katanya.
Menurutnya, petugas kebersihan dan karyawan DLH saat ini tercatat sebanyak 1.011 orang. Dari jumlah itu lebih dari 900 orang merupakan petugas yang bertugas di luar kantor atau petugas lapangan.
"Mereka ada yang di taman, penyapu jalan, pengambil sampah, dan ada juga di beberapa tempat penampungan sampah (TPS)," katanya.
Baca juga: Bantuan insinerator di Mataram kurangi pembuangan sampah ke TPA
Kekurangan yang terjadi saat ini karena banyak petugas yang dialihkan tugasnya ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) modern Sandubaya.
Awalnya petugas di TPST modern Sandubaya hanya 40 petugas, tetapi setelah beroperasi, jumlahnya membengkak menjadi 80 orang.
"Jadi sudah 2 kali lipat kami tempatkan petugas di sana dan itu otomatis mengurangi petugas di lapangan," katanya.
Terkait dengan itu, penambahan 20 personel untuk satgas kebersihan untuk mengembalikan petugas yang sudah ada sebelumnya, sebab DLH kerap memberi tugas tambahan kepada petugas karena kekurangan personel.
"Kami tidak ingin misalnya petugas yang satu dipinjam lagi ke tempat lain," katanya.
Baca juga: Mataram dapat bantuan insinerator dari Kosel guna atasi sampah
Terkait dengan penambahan kebutuhan pegawai itu, pihaknya segera akan disampaikan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), untuk di analisa lebih lanjut.
Menyikapi usulan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri mengatakan DLH diminta membuat kajian tentang kebutuhan dan penambahan personel.
"Silakan saja di dihitung kebutuhan berapa, agar kami bisa sesuaikan dengan kondisi keuangan. Tapi yang jelas petugas kebersihan itu perannya krusial sehingga perlu di atensi," katanya.
Baca juga: Tiga unit insinerator tangani masalah sampah di Mataram
Baca juga: Uji emisi pengolahan sampah di Mataram gunakan insinerator
Baca juga: Pengolahan sampah gunakan insinerator di Mataram siap diuji coba