Mataram (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nusa Tenggara Barat dan DPRD mendorong pengusaha dan pemerintah daerah segera membentuk peta jalan atau "roadmap" pengembangan tebu seiring ditetapkannya Kabupaten Dompu sebagai kawasan tebu nasional pada 2024.

Ketua Kadin NTB, Faurani di Mataram, Sabtu, mengatakan semua hasil bumi, termasuk tebu, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Ia menekankan momentum penetapan Dompu sebagai kawasan tebu nasional ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.

"Tergantung kondisi tanah kita. Yang penting kita gali semua potensi yang ada. Kalau pemerintah pusat sudah menetapkan, harusnya di tindaklanjuti. Jangan sampai kesempatan emas ini bergeser (ke daerah lain)," tegas Faurani.

Baca juga: Pemprov NTB dukung pembentukan koperasi petani tebu di Dompu

Menurutnya, penetapan Dompu sebagai kawasan tebu nasional oleh pemerintah pusat membutuhkan langkah taktis dan sinergi konkret antara pengusaha dan pemerintah daerah. Namun, sayangnya hingga saat ini, sinergi tersebut dinilai masih belum optimal.

"Di lapangan, status nasional itu belum sepenuhnya diimbangi dengan aksi kolaboratif," katanya.

Senada dengan itu, Ketua DPRD Kabupaten Dompu, Muttakun, membantah adanya anggapan bahwa pemda "disandera" oleh komoditas tertentu, termasuk jagung.

Baca juga: Brida NTB dukung pengembangan tebu dengan pendekatan ilmiah

Ia justru menegaskan bola pertama ada di pihak pengusaha, dalam hal ini PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) yakni pabrik gula yang beroperasi di Pekat, Dompu.

"Kalau memang berani, teman-teman SMS harus terbuka bersama eksekutif. Mereka perlu menyampaikan secara formal kebutuhan dan rencananya kepada pemda. Bolanya ada di pengusaha. Mereka harus aktif berkomunikasi dengan Dinas Perkebunan untuk difasilitasi pertemuan dengan Bupati," ujarnya.

Ia berkali-kali mengatakan kesiapan-nya memfasilitasi pertemuan antara para pemangku kepentingan itu.

Legislator tersebut menegaskan bahwa semua komoditas, baik tebu maupun jagung, memiliki peluang yang sama untuk dikembangkan asalkan dikelola secara serius.

Baca juga: Bappeda NTB tetapkan tebu Dompu sebagai komoditas unggulan daerah

Namun, tanpa inisiasi dan komunikasi yang maksimal dari pengusaha juga petani, rencana pengembangan bisa saja berjalan di tempat atau bahkan memicu kebingungan dalam implementasi.

Muttakun berharap ke depan dapat terbentuk peta jalan (roadmap) yang jelas berupa hasil kolaborasi antara PT SMS dan Pemkab Dompu.

"Kami harap ada sinergi untuk duduk bersama membuat "roadmap" pengembangan tebu. Dengan dukungan pemda, mimpi Dompu sebagai kawasan tebu nasional bisa benar-benar terwujud," tegas Muttakun.

Ia juga menegaskan semua pihak di NTB sepatutnya gigih dalam ikhtiar mewujudkan Dompu sebagai kawasan tebu nasional yang sukses di kawasan Indonesia timur.

"Dukungan ini diharapkan dapat memacu percepatan pengembangan tebu di Bumi Tambora. Sinergi yang solid antara swasta, pemerintah daerah, dan pihak lainnya menjadi kunci agar status kawasan tebu nasional ini tidak hanya sebatas wacana, tetapi benar-benar mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat Dompu bahkan Bumi Gora," katanya.



Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025