Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan program budi daya ikan air tawar dengan teknologi bioflok pada 2020 ditiadakan karena anggarannya dialihkan ke perairan tangkap.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Baiq Sujihartini di Mataram, NTB, Jumat, mengatakan budi daya ikan air tawar dengan teknologi bioflok sebenarnya sudah mulai diminati.
"Oleh karena itu, tahun depan kami akan mengusulkan kembali agar program bantuan budi daya ikan air tawar dengan teknologi bioflok bisa diakomodasi," katanya.
Teknologi sistem bioflok, katanya, saat ini menjadi populer karena mampu menggenjot produktivitas ikan air tawar terutama jenis ikan lele dan patin.
Kolam bioflok ini tidak membutuhkan lahan luas karena teknologi bioflok yang digunakan cukup dengan menggunakan terpal, oksigen serta beberapa alat pelengkap sehingga satu kolam bisa menampung ribuan bibit ikan.
"Budi daya ikan air tawar dengan bioflok ini sangat mudah, tapi mampu mendongkrak produksi budi daya dengan padat tebar bisa lebih banyak sekaligus dapat mengurangi biaya produksi dan mempersingkat masa panen," katanya menambahkan.
Selama ini bioflok hanya digunakan untuk budi daya lele dan patin, tapi sambungnya, dengan perkembangan teknologi, bisa juga untuk ikan air tawar lainnya seperti, nila, gurami, dan karper.
"Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram, termasuk maraknya rumah makan yang dibuka, lesehan dan restoran menjadi peluang masyarakat untuk terus berinovasi di bidang perikanan baik ikan laut maupun darat," katanya.
Kalau tahun-tahun sebelumnya, lanjut Sujihartini, DKP mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) sekitar Rp900 juta, dibagi untuk tiga program bioflok dan dua program minapadi.
"Tapi, tahun ini, kita hanya dapat DAK Rp1,7 miliar untuk program perairan tangkap. Dengan sasaran memberikan berbagai sarana dan prasarana alat tangkap bagi nelayan termasuk untuk pelatihan olahan pascatangkap," katanya.
Berita Terkait
Startup Aruna mendorong pengembangan skill berbasis keberlanjutan
Senin, 22 April 2024 4:43
Jaga kelestarian, Kuota wisata di kawasan konservasi nasional kini diatur
Minggu, 7 April 2024 10:37
DKP Mataram menyiapkan program bantuan nelayan tingkatkan kesejahteraan
Minggu, 7 April 2024 7:07
Sebanyak 80 persen nelayan Mataram gunakan alat tangkap ramah lingkungan
Minggu, 7 April 2024 7:00
Menteri Trenggono serahkan kapal rampasan
Minggu, 31 Maret 2024 19:25
KKP kembangkan adopsi karang lestarikan ekosistem terumbu karang
Rabu, 20 Maret 2024 17:18
KKP kembangkan pengawasan berbasis intelijen
Senin, 11 Maret 2024 6:44
KKP mengamankan satu unit kapal berbendera Malaysia di Selat Malaka
Rabu, 6 Maret 2024 6:33