Positif COVID-19 di NTB tak bertambah masih 37 kasus

id Covid 19, gugus tugas covid, virus corona,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 201

Positif COVID-19 di NTB tak bertambah masih 37 kasus

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (ANTARA/Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19)

Jakarta (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Selasa 14 April, pasien yang meninggal akibat COVID-19 bertambah 60 kasus sehingga total 459 orang yang meninggal dunia, sedangkan yang sembuh menjadi 426 orang dan total positif sebanyak 4.839 kasus.

"Kami sangat berduka dengan masih adanya saudara-saudara kita yang meninggal karena COVID-19. Hari ini kita mencatat jumlahnya sudah merata hampir semua provinsi ada dan kita yakini akan bertambah," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Selasa.

Yuri menjelaskan, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif bertambah 282 kasus, pasien sembuh bertambah 46 orang sementara yang meninggal bertambah 60 kasus.

"Ini keprihatinan yang sangat mendalam bagi negara dan kita tidak mungkin lagi berdiam diri tidak melanjutkan pekerjaan yang besar ini dan tidak semakin merapatkan barisan untuk bergotong royong," tambah dia.

Sebelumnya pada Senin (13/4), tercatat 4.557 kasus positif COVID-19, 399 orang meninggal dan 380 orang sembuh.

Data tersebut merupakan pencatatan yang dilakukan sejak Senin (13/4) pukul 12.00 WIB, hingga Selasa (14/4), pukul 12.00 WIB.

Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh lima kasus, Bali 92 kasus, Banten 280 kasus, Bangka Belitung dan Bengkulu masing-masing empat kasus, Yogyakarta 62 kasus, DKI Jakarta 2.335 kasus.

Selanjutnya di Jambi lima kasus, Jawa Barat 530 kasus, Jawa Tengah 278 kasus, Jawa Timur 475 kasus, Kalimantan Barat 13 kasus, Kalimantan Timur 35 kasus, Kalimantan Tengah 25 kasus, Kalimantan Selatan 37 kasus dan Kalimantan Utara 16 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 26 kasus, NTB 37 kasus, Sumatera Selatan 19 kasus, Sumatera Barat 48 kasus, Sulawesi Utara 17 kasus, Sumatera Utara 72 kasus, Sulawesi Tenggara 16 kasus.

Adapun di Sulawesi Selatan 231 kasus, Sulawesi Tengah 19 kasus, Lampung ada 21 kasus, Riau 20 kasus, Maluku Utara dua kasus, dan Maluku 11 kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 68 kasus, Sulawesi Barat lima kasus, dan masing-masing satu kasus di NTT dan Gorontalo.