Bayi usia 5 bulan di NTB meninggal positif COVID-19

id Corona,COVID-19,NTB

Bayi usia 5 bulan di NTB meninggal positif COVID-19

Jenazah bayi status PDP yang meninggal dunia di RSUD Bahteramas Kendari saat dinaikkan ri mobil Ambulance hendak dibawa ke tempat pemakaman umum (TPU). (ANTARA/HO) (ANTARA/Harianto)

Pasien meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr. R Soedjono Selong karena pneumonia berat

Mataram (ANTARA) - Seorang pasien perempuan berusia lima bulan di Nusa Tenggara Barat dilaporkan meninggal dunia akibat positif terpapar Corona Virus Deasese atau COVID-19.

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 NTB, HL Gita Ariadi di Mataram, Senin, membenarkan pasien dengan nomor 338 inisial ANK berusia 5 bulan meninggal dunia akibat COVID-19.

"Pasien meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr. R Soedjono Selong karena pneumonia berat," ujarnya di Mataram, Senin.

Baca juga: Tes cepat COVID-19 di 3 pasar tradisional Mataram terkonfirmasi empat reaktif

Ia menjelaskan, warga Desa Toya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur diketahui tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19, bahkan korban juga tidak memiliki riwayat kontak dengan orang sakit COVID-19.

"Yang bersangkutan datang ke RSUD Selong pada 28 April dan pada hari itu juga meninggal dunia. Korban sempat di swab dan baru hari ini keluar hasilnya," kata Gita.

"Pemulasaran jenazah dilakukan dengan protokol COVID-19," sambungnya.

Menurut Sekda, dengan bertambahnya kematian tersebut, maka jumlah warga NTB yang meninggal akibat positif terpapar COVID-19 menjadi tujuh orang. Sedangkan, pasien baru positif COVID-19 di NTB hingga Senin (11/5) tercatat 8 orang. Penambahan positif 8 orang itu berasal dari dua daerah yakni, Kabupaten Lombok Barat 5 orang dan Lombok Timur 3 orang.

"Telah diperiksa di Laboratorium RSUD Provinsi NTB dan Laboratorium RS Unram sebanyak 278 sampel dengan hasil 260 sampel negatif, 10 sampel positif ulangan dan 8 sampel kasus baru positif COVID-19," jelas Gita Ariadi.

Gita menyebutkan, di antara kasus baru positif COVID-19 itu, yakni pasien nomor 332 inisial USS usia 52 tahun warga Desa Bajur, Kecamatan Labuapi. Pasien nomor 333 inisial M (31), laki-laki warga Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung. Pasien nomor 334 inisial S (42), laki-laki warga Desa Kramajaya, Kecamatan Narmada.

Selanjutnya, pasien nomor 335 inisial J (29) perempuan warga Desa Kramajaya, Kecamatan Narmada. Pasien nomor 336 inisial M (40), perempuan warga Desa Penimbung, Kecamatan Gunung Sari. Pasien nomor 337 inisial S umur 4,5 tahun perempuan warga Desa Paok Lombok,
Kecamatan Suralaga.

Pasien nomor 338 ANK perempuan berusia 5 bulan penduduk Desa Toya, Kecamatan Aikmel. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Pasien nomor 339 inisial RH (10) laki-laki warga Desa Belanting,
Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.

"Seluruh pasien karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur dengan kondisi baik," jelas Gita.

Selain kematian dan delapan sembuh baru, kata Sekda, terdapat 11 warga NTB dinyatakan sembuh dari COVID-19. Hal ini diketahui setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif. Penambahan 11 orang sembuh itu, berasal dari Lombok Timur 5 orang, Lombok Barat 4 orang dan Kota Mataram dan Lombok Tengah masing-masing 1 orang.

"Dengan adanya tambahan 8 kasus baru terkonfirmasi positif dan satu kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sebanyak 339 orang, dengan perincian 117 orang sudah sembuh, 7 meninggal dunia, serta 215 orang masih positif dan dalam keadaan baik," katanya.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.