Polda NTB meluncurkan program "Kampung Sehat NTB" berbasis kompetisi

id kampung sehat,program protokol covid-19,kapolda ntb,irjen pol mohammad iqbal

Polda NTB meluncurkan program "Kampung Sehat NTB" berbasis kompetisi

Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal ketika memberikan sambutannya dalam peluncuran program "Kampung Sehat NTB" di dusun percontohan, Dusun Bantek, Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Jumat sore (19/6/2020). (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat meluncurkan program "Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru (NTB)" berbasis kompetisi antardesa dan kelurahan yang ada di seluruh wilayah setempat.

"Saya menyadari intervensi sebaik apapun, tak akan berhasil jika masyarakat tidak terlibat. Dengan lomba, mereka akan menyusun sendiri protokol terbaik sesuai dengan lingkungannya," kata Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal ketika meluncurkan program "Kampung Sehat NTB" di dusun percontohan, Dusun Bantek, Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Jumat sore.

Selain membawa harapan yang demikian, melalui program ini Kapolda NTB ingin membangun empat pilar mitigasi pandemi COVID-19 di tengah masyarakat.

Empat pilar mitigasi tersebut antara lain, upaya penurunan kurva pertumbuhan korban COVID-19, kiat dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat serta menurunkan angka gizi buruk, mendorong roda perekonomian masyarakat, dan menurunkan angka kriminalitas.

Lebih lanjut, Iqbal dalam siaran pers menyampaikan bahwa program ini dijalankan sebagai respons dari Telegram Kapolri yang memerintahkan kepada seluruh polda untuk melakukan penanganan COVID-19 dibidang kesehatan, keamanan, dan sosial ekonomi.

Dalam telegramnya, Kapolri meminta yang dikedepankan adalah soft approach (pendekatan humanis) yang menjadi stimulan warga untuk menaati protokol pencegahan penularan COVID-19.

Selain itu, Iqbal menambahkan bahwa kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan Pemprov NTB dan TNI, dalam hal ini Korem 162/Wira Bhakti.

"Jadi sejak awal, komunikasi sudah terjalin baik. Dan semuanya satu visi untuk menangani pandemi ini bersama-sama," ucapnya.

Karenanya, Iqbal yakin jika kegiatan yang lahir dari hasil sinergitas antarlembaga dan juga partisipasi masyarakat ini bisa memberikan perbedaan dalam penanganan COVID-19 di NTB.

Untuk ke depannya, Iqbal berencana melakukan intervensi khusus di bidang pariwisata dan pendidikan.

"Untuk wisata, kami sedang melakukan kajian, dimana wisatawan bisa berlibur tanpa takut tertular dan menulari. Jadi perhatian ini penting, karena pariwisata menjadi sektor yang menjadi jangkar perekonomian NTB," ucapnya.

Di bidang pendidikan, Iqbal menjajaki eksperimen pengajaran untuk murid-murid yang sulit mendapat sinyal atau pun yang tidak punya gawai.

"Salah satu pertanyaan yang masih sulit dijawab adalah bagaimana murid di kawasan terpencil bisa melakukan pengajaran via daring," kata Iqbal.

Perwira tinggi kelahiran Palembang ini juga berjanji bahwa dia akan mengkaji serius kawasan yang menjadi uji coba. Ada beberapa persyaratan khusus, diantaranya adalah kawasan tersebut tergolong zona hijau, kemudian kesiapan standar perlindungan diri seperti masker, face shield, dan tempat cuci tangan yang layak.

Begitu juga dengan peran guru yang mengajar dan murid yang akan mengikuti pendidikan, setidaknya sebelum menjalankan sistem belajar mengajar, pihak sekolah melakukan tes cepat.

"Saya juga mendengar Kemendikbud tengah menggodok kurikulum darurat selama masa pandemi yang lebih ringkas. Saya berharap itu cepat terealisasi, sehingga waktu ajar bisa dibatasi, dan sekolah bisa dilakukan dalam beberapa tahap," ujarnya.

Lebih lanjut, Iqbal berharap intervensi program ini bisa menjawab banyak hal tentang protokol mitigasi pandemi di berbagai bidang.

"Jika ini berhasil, maka ini bukan hanya kemenangan NTB saja, tetapi juga Indonesia," ucapnya.

Dalam kegiatan peluncuran program "Kampung Sehat NTB" di dusun percontohan, Dusun Bantek, Desa Gegelang, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Jumat sore, turut hadir Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah, Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, Kepala BNNP NTB Brigjen Pol Sugianyar Gde Sugianyar Dwi Putra, dan Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid.