Mataram (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, siap mendukung mewujudkan Mataram setop buang air besar sembarangan (BABS) atau ODF (open defecation free).
"Untuk mencapai target Mataram setop BABS itu, kami gencarkan sosialisasi melalui kader terutama di delapan kelurahan yang masih teridentifikasi melakukan BABS," kata Ketua TP PKK Kota Mataram Hj Kinnastri Mohan Roliskana di Mataram, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya seusai menghadiri kegiatan Penilaian Sanitasi Total Berbasis Mayarakat (STBM) Award kategori percepatan ODF tingkat nasional tahun 2021 bertempat di Aula Pendopo Wali Kota Mataram.
Data dari Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, tercatat dari 50 kelurahan di Kota Mataram teridentifikasi 42 kelurahan sudah dinyatakan ODF.
Sementara delapan kelurahan lainnya masih ditemukan perilaku warga yang melakukan BABS, antara lain di Kelurahan Sekerbela, Mataram, Karang Pule, Jempong Baru, Dasan Cermen, Punie, dan Kelurahan Pagesangan.
Kinnastri mengatakan, kelurahan yang teridentifikasi masih BABS itu rata-rata berada di kawasan pinggir kali dan kawasan padat penduduk sehingga membutuhkan intervensi secara masif baik untuk penyediaan fasilitas maupun edukasi meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak lagi melakukan BABS.
"Selain perilaku, kendala setop BABS ini adalah ketersediaan fasilitas. Rumah warga sudah berada di kawasan padat penduduk, jadi untuk menambah atau membuat fasilitas seperti jamban mereka kesulitan," katanya.
Oleh karena itu, tambah Kinnastri, dalam hal ini perlu kerja sama lintas sektor terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut secara permanen agar ke depan Kota Mataram bisa menjadi kota nol BABS.
Kepala Sub Bidang Sarana dan Prasarana Bappeda Kota Mataram Lalu Satria Utama sebelumnya juga mengakui, salah satu kendala yang dihadapi dalam pembangunan jamban keluarga guna mewujudkan ODF ini adalah keterbatasan lahan warga, sehingga diperlukan solusi dalam bentuk lain.
"Misalnya bagi warga yang tidak punya lahan membangun 'septic tank' akan dibangun secara komunal. Solusi ini segera kita bahas dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar akhir tahun ini Mataram berstatus 100 persen ODF," katanya.
Menurutnya, jumlah kepala keluarga (KK) dalam setiap lingkungan pada delapan kelurahan yang belum ODF tersebut sebenarnya sangat kecil yakni sekitar 2-4 KK.
"Inilah yang menjadi tantangan kita, untuk melakukan percepatan ODF melalui pembangunan jamban keluarga sesuai standar sanitasi yakni dengan menggunakan 'septic tank' dan resapan agar bisa dibersihkan 2-3 tahun sekali," katanya.
Berita Terkait
139 desa di Lombok Tengah bebas buang air besar sembarangan
Rabu, 17 November 2021 17:00
Stop buang air besar sembarangan, kata Bupati Lombok Tengah
Rabu, 17 November 2021 13:25
Mataram diusulkan ikuti STBM Award 2021 tingkat nasional
Kamis, 9 September 2021 19:42
Mataram dukung program makan bergizi gratis untuk siswa
Kamis, 19 Desember 2024 12:30
PJ Gubernur: UMK 2025 untuk 10 kabupaten/kota di NTB naik 6,5 persen
Rabu, 18 Desember 2024 17:00
Mataram masuk level waspada curah hujan tinggi
Rabu, 18 Desember 2024 16:53
Siswa di Mataram dapat edukasi tentang Kota Tua Ampenan
Rabu, 18 Desember 2024 16:45
LPA ajak masyarakat di Mataram lindungi anak dari ancaman kekerasan
Rabu, 18 Desember 2024 12:05