TELKOM SELESAIKAN JARINGAN SERAT OPTIK
Surabaya (ANTARA) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur jaringan serat optik Ring Jawa yang terbentang dari Merak, Provinsi Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur.
General Manager Network Telkom Regional Jatim, Roestanto Eka Widjaja, kepada wartawan di Surabaya (25/5), menjelaskan jaringan fiber optik yang selesai dibangun itu memiliki panjang sekitar 11.524 kilometer.
"Jaringan fiber optik dengan konfigurasi ring loop ini memungkinkan seluruh pengguna layanan Telkom mendapatkan jaminan komunikasi tak terputus," katanya didampingi Operation Manager Communication Telkom Jatim, Amat Riyanto.
Menurut Roestanto, apabila terjadi gangguan pada salah satu jaringan, layanan komunikasi akan langsung mendapat "back up" dari jaringan lain melalui ring yang berbeda.
Jaringan serat optik Ring Jawa ini juga telah terhubung dengan Ring Bali dan Nusa Tenggara. "Rencananya pada Juni diresmikan operasionalnya oleh Presiden," tambahnya.
Pembangunan jaringan fiber optik Ring Jawa ini merupakan salah satu rangkaian proyek "Nusantara Super Highway" (Palapa Ring) yang dikerjakan Telkom, untuk menghubungkan Sumatera hingga Papua dengan panjang mencapai 47.099 kilometer.
Proyek ini terbagi dalam enam ring, yakni Sumatera (9.981 kilometer), Jawa (11.524 kilometer), Kalimantan (6.664 kilometer), Sulawesi dan Maluku Utara (7.233 kilometer), Bali dan Nusa Tenggara (3.444 kilometer), serta Kepulauan Maluku dan Papua (8.254 kilometer).
"Proyek ini ditargetkan tuntas tahun 2014, sehingga tahun 2015 seluruh jaringan komunikasi dari Sumatera hingga Papua telah menggunakan serat optik," ujar Roestanto.
Hingga akhir 2010 lalu, Telkom telah menyelesaikan jaringan Ring Aceh, Ring JaKaLaDeMa (Jawa-Kalimantan-Sulawesi-Denpasar-Mataram), dan Ring MKCS (Mataram-Kupang Cable System).
Pada 2011, pembangunan dilanjutkan untuk menghubungkan Manado, Ternate, Ambon, Fak-Fak, Sorong, Manokwari, Jayapura, serta Fak-Fak ke Timika.
Roestanto menjelaskan proyek bernilai investasi sekitar Rp150 triliun ini menjadi bukti keseriusan Telkom untuk mendukung tercapainya masyarakat informasi yang modern, sehingga mampu bersaing dengan negara-negara maju.
Dengan portofolio bisnis barunya "TIME" (Telecommunication, Information, Media, Edutainment), lanjut Roestanto, Telkom siap mengakomodasi kebutuhan masyarakat di era "broadband" dan "triple play" yang segera diluncurkan. (*)