Pemkot Mataram mengalokasikan anggaran bencana hadapi dampak La Nina

id walikota,mataram,bencana

Pemkot Mataram mengalokasikan anggaran bencana hadapi dampak La Nina

Wali Kota Mataram Mohan Roliskana. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah mengalokasikan anggaran penanganan dan bantuan untuk persiapan menghadapi bencana cuaca ekstrem sebagai dampak La Nina yang diprediksi terjadi hingga Februari 2022.

"Anggaran penanganan dan bantuan bencana menghadapi cuaca ekstrem sudah kita siapkan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Untuk kepastian nilainya ada di masing-masing OPD," kata Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Kamis.

Beberapa OPD terkait yang dimaksudkan memiliki anggaran penanganan dan bantuan dampak cuaca ekstrem, antara lain Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas PUPR, Dinas LH, termasuk Dinas Ketahanan Pangan (DKP) untuk cadangan beras.

OPD tersebut akan berkolaborasi memberikan bantuan terhadap warga yang terdampak bencana, berupa kebutuhan pokok sehari-hari, seperti beras yang diambil dari stok DKP, mi, selimut, tikar, makanan anak, dan lainnya.

"BPBD juga akan melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak bencana sebagai acuan pemberian bantuan. Termasuk ketika terjadi kerusakan rumah warga akibat bencana," katanya.

Terkait dengan munculnya titik genangan akibat meluapnya saluran dan air sungai pada beberapa titik di Kota Mataram, ia mengatakan, pada prinsipnya semua memiliki keinginan yang sama, yakni Mataram bebas genangan.

"Tetapi, kondisi itu tidak bisa kita hindari karena Mataram berada di daerah hulu. Ketika terjadi hujan deras dan merata, kita banyak dapat air kiriman yang akhirnya tidak bisa tertampung pada kapasitas saluran yang ada," katanya.

Pasalnya, dua bulan sebelum masuk musim hujan, semua OPD teknis, baik itu Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, dan Disperkim, sudah melakukan upaya antisipasi, di antaranya normalisasi saluran dan sungai dan perantingan pohon yang dinilai memiliki bobot tinggi.

Bahkan, Dinas PUPR mengatakan bahwa kondisi dan sistem saluran di Mataram sudah baik.

"Tetapi dengan adanya air kiriman, masalah sampah tidak bisa terhidar. Sedikit saja sampah nyangkut, bisa menghambat aliran air yang akhirnya menimbulkan genangan," katanya.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah di saluran dan sungai sebagai langkah efektif mencegah genangan dan banjir.