Mataram (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Nusa Tenggara Barat mendirikan pos kemanusiaan dan dapur umum untuk melayani kebutuhan para korban banjir di Kabupaten Lombok Barat.
Kepala Cabang ACT NTB Romi Saefuddin, di Mataram, Selasa, menjelaskan pendirian posko kemanusiaan dan dapur umum tersebut sebagai respon terhadap hasil asesmen yang dilakukan oleh tim di Kecamatan Batulayar, dan Gunung Sari, sebagai daerah terdampak paling parah akibat bencana alam yang terjadi pada Senin (6/12).
"Setelah asesmen, tim langsung bergerak ke Dusun Kekait Daye, Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, untuk mendirikan pos kemanusiaan dan dapur umum agar bisa segera melayani kebutuhan mendesak warga penyintas," katanya.
Pada hari pertama banjir, tim ACT-MRI NTB juga sudah menyalurkan bantuan makanan siap santap sebanyak 500 porsi kepada para korban banjir di Kecamatan Gunung Sari, dan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.
Kordinator Pos dan Aksi ACT-MRI NTB Pendy Fathurrahman mengatakan pihaknya juga terus mengajak masyarakat untuk terus membersamai warga penyintas banjir di Kabupaten Lombok barat melalui kedermawanan, baik berupa materil atupun nonmateril, seperti pakaian layak pakai atau bahan makanan siap saji.
Untuk memudahkan donasi, ACT-MRI juga menyediakan platform donasi online yang bisa diakses melalui link https://s.id/bantubanjirlombok yang merupakan shortlink dari platform indonesiadermawan.id milik ACT.
Zuliana, salah seorang penyintas banjir mengucapkan terima kasih atas atensi ACT-MRI NTB dan tim yang telah ikut berpartisipasi dalam penanganan banjir dan longsor akibat curah hujan yang relatif tinggi di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, sejak Minggu (5/12).
"Saya juga siap ikut bersama ACT-MRI NTB berkontribusi untuk mendampingi masyarakat yang terdampak," tuturnya.
Banjir bandang disertai tanah longsor di Kabupaten Lombok Barat menyebabkan lima orang warga meninggal dunia, Papuq Temah (80), Sumiati (50), H Suri (75), Sumiahana (35), dan bayinya Ladenia yang masih berumur enam bulan.
Semua korban meninggal dunia adalah warga Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, Lombok Barat.