Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air sungai akibat hujan dengan intensitas tinggi yang turun dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Kamis, mengatakan Mataram berada di daerah hulu, sehingga ketika terjadi hujan di hilir berdampak pada naiknya debit air sungai di Mataram, meskipun di daerah itu tidak hujan.
"Karena itu, untuk mengurangi risiko bencana, petugas kami aktif patroli untuk memantau kondisi sungai-sungai yang melintasi Kota Mataram, di antaranya Sungai Meninting, Sungai Jangkuk, Ancar, Unus, dan Berenyok," katanya.
Sementara hasil laporan dari petugas BPBD dan Satgas Dinas PUPR menyebutkan hujan deras yang terjadi Rabu (15/12), rata-rata berdampak pada naiknya permukaan air sungai. Namun, belum ada yang sampai masuk ke pemukiman penduduk.
"Kemarin memang ada laporan air Sungai Jangkuk di Lingkungan Pejeruk Ampenan sempat naik ke jalan, tapi berangsur dan tidak sampai masuk ke rumah warga di sekitarnya," katanya.
Akan tetapi, pada Rabu (15/12), kata Mahfuddin, dilaporkan adanya seorang warga atas nama Wil (25), asal lingkungan Karang Seme, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram diduga terbawa arus Sungai Berenyok Kelurahan Pagesangan.
Informasinya, korban bersama teman-temanya menyisir Sungai Berenyok untuk mencari ikan dari Pesongoran dan korban yang diduga mengalami gangguan epilepsi tiba-tiba hilang dan dicurigai tenggelam terseret arus sungai dekat Universitas Muhammadiyah.
"Saat ini kami bersama Tim SAR Mataram, masih melakukan pencarian di seputar Pantai Loang Baloq. Semoga bisa segera ditemukan," katanya.
Terkait dengan itu, lanjut Mahfuddin, ketika terjadi hujan dan debit air sungai naik warga sebaiknya tidak beraktivitas di pinggir sungai. Selain itu, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana hidrometeoroligi akibat cuaca ekstrem, pihaknya telah disiagakan 60 personel tergabung dalam satuan tugas terpadu penanganan bencana.
"Personel kami siagakan 24 jam dengan sistem shift untuk patroli dan bergerak cepat serta tepat menindaklanjuti laporan potensi bencana dari masyarakat," katanya.,
Berita Terkait
Mataram optimalkan jaring atasi sampah sungai dan saluran
Selasa, 3 Desember 2024 14:25
Gus Kautsar: Santri harus jadi teladan di masyarakat
Rabu, 30 Oktober 2024 15:08
Seorang Kakek ditemukan tewas digigit biawakdi Sungai Bebidas Lombok Timur
Minggu, 13 Oktober 2024 19:59
PTAM Giri Menang gelar aksi bersih sungai guna antisipasi potensi banjir
Kamis, 10 Oktober 2024 18:15
Warga Wanasaba Lombok Timur dihebohkan penemuan mayat bayi di sungai
Minggu, 6 Oktober 2024 12:00
Wisata Sriharjo Bantul menawarkan pemandangan keindahan alam dan sungai
Selasa, 17 September 2024 19:09
Sungai Alas berpotensi jadi pusat arung jeram nasional
Senin, 9 September 2024 5:57
Korban tewas akibat banjir Bangladesh meningkat menjadi 52
Jumat, 30 Agustus 2024 6:07